Jam sudah menunjukkan pukul 20.00 WIB itu artinya Ayah sudah pulang. Tapi aku belum keluar kamar sejak Bunda menceramahiku. Aku masih kesal. Tiba-tiba pintu kamarku diketuk.
Tok tok tok
"Yuna, bukain pintunya ya. Ayah mau bicara sama kamu." Ucap ayah di balik pintu.
"Kalo Ayah mau ceramahin aku juga mending gausah deh." Jawabku ketus.
"Engga. Ayah janji deh gaakan ceramahin kamu."
      Setelah Ayah berbicara seperti itu, aku pun langsung membuka pintu. Terlihat sesosok lelaki gagah dengan wajah bersinarnya di sana. Aku pun mematung di ambang pintu melihat wajah tegasnya dengan senyum yang terukir di bibirnya.
"Heh malah ngelamun, ngobrol yu di dalem." Ucap Ayah membuyarkan lamunanku.
"Ayo."
      Aku membuntuti Ayah yang berjalan lebih dulu memasuki kamarku lalu duduk di tepi kasur.
"Tadi Bunda bilang apa sama kamu? Sampe anak Ayah yang cantik ini ngambek. Jelek tahu kamu ngambek." Ucap Ayah sambil mencolek hidungku.
"Ih aku ngambek masih cantik ya." Jawabku dengan menjulurkan lidahku.