Mohon tunggu...
Meliana JunitaAzhari
Meliana JunitaAzhari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Teruslah Berkarya

Allah as always number one

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Sepenggal Kisah di Jenjang Pendidikan

12 November 2020   07:00 Diperbarui: 12 November 2020   08:36 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

"Yuna bangun, udah pagi." Teriak Bunda.

"Iya Bunda, Yuna udah bangun nih." Jawabku tak kalah semangat.

            Bunda terkejut mendengar teriakanku yang berada tepat di sampingnya. Melihatku dengan tatapan mengintimidasi lalu kembali fokus dengan masakannya.

"Ngagetin aja, gimana kalo Bunda jantungan?" Ucap Bunda tanpa melihatku.

            Aku hanya tersenyum imut agar tidak dimarahi lagi olehnya. Takut. Bunda galak. Lalu aku berjalan menuju meja makan menunggu makanan untuk disantap pagi ini.

            Seperti biasa kami sarapan pagi bersama. Kata Bunda sarapan pagi itu penting. Aku menurut saja, toh itu juga untuk kebaikanku. Hanya terdengar dentingan alat makan, suara sendok dan garpu yang bertabrakan. Sesekali diiringi dengan canda tawa dan lelucon garing yang keluar dari mulut Ayah.

"Cie yang jadi sekolah nih." Ledek Ayah kepadaku.

"Iyalah, aku gamau ya nunggu setahun." Jawabku ketus diiringi oleh putaran bola mataku.

"Pinter." Jawab Ayah sambil mengacungkan dua jempolnya.

Bunda tertawa melihatku dengan Ayah yang sering adu pendapat di pagi hari.

"Bunda kasih tahu nih ya, kamu nggak keterima di sekolah negeri itu udah takdir. Mau bagaimanapun usaha kamu, kalau Allah nggak ngizinin ya nggak bakalan dapet. Sekarang kamu sekolah di swasta juga udah takdir dari Allah. Mungkin kamu bisa jadi lebih baik kalau masuk swasta daripada masuk negeri. Yuk berangkat sekarang, ntar kamu telat loh kan nggak lucu baru masuk udah telat." Ajak Bunda kepadaku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun