"Mi, aku kangen banget papi, kangen becanda bareng papi, di peluk papi mi"
Yayu yang tak kuasa menahan tangis pun akhirnya pecah dihadapan anaknya, "Hey..sayang mami juga sama ko kangen papi. Tapi kita harus bisa ngertiin, papi ke Amerika juga bukan untuk liburan ko. Papi ke Amerika untuk mencari ilmu dan ada tugas pekerjaan disana sayang."
"Tapi papi pasti pulang kan mi?"
"Pasti ko sayang, kita tunggu yaa. Yasudah yuk kita makan siang ajak kaka dan juga adik -- adikmu"
"Ayo mi"
Suasana sekitar sangat sepi membuat anaknya makin teringat sosok Ahmad yang selalu mengisi waktu mereka dengan becandaan. "Kalau ada papi ini pasti sudah becanda gaakan sepi kaya gini" ucap Amel yang juga rindu akan keberadaan papi nya itu.
"Benar ka. Papi pasti akan becanda jika suasana seperti ini"
...
Yayu pun pernah terlibat dalam sedikit persaingan dengan seorang Nyonya Tionghoa yang hidup serba berkecukupan sedangkan Yayu saat itu dalam keadaan yang sederhana. Pada saat Ahmad masih berada di Amerika. Sehingga Nyonya Tionghoa itu merasa sedih. Dia juga sering memainkan piano dengan uraian air mata. Dan pada saat itu juga ada ibu-ibu di sekeliling lingkungan komplek cemburu. Karena saat itu orang yang pertama kali pergi keluar negeri itu ialah Ahmad suaminya Yayu.
Dan akhirnya pada tahun 1956 pada saat Ahmad pulang dari Amerika dan melepas rindu dengan keluarganya tercinta itu. Kemudian Ahmad sekeluarga pindah ke Jakarta untuk mengatasi persaingan lagi, tepatnya dibulan Oktober 1956 . "Pi, kemana aja si pi lama banget di Amerika nya, kita semua kangen papi" ujar Amel.
"Iya sayang maafin papi. Papi baru selesai urusannya. Sama ko papi juga kangen banget sama kalian"