Berikut bonus bab 1 nya ya, bolehlah untuk penasaran ke bab berikutnya. Bab 1 nya aja agak gimana gitukan. Hehehe, selamat membaca!
BAB 1 . Â Perkara Gamis Membuat Hati Teriris
Di kamar berukuran sembilan meter persegi dengan penerangan lampu kecil yang sinarnya redup, Ria cemberut. Menit-menit berlalu, tetapi gadis tinggi semampai berkerudung hitam itu masih belum bisa menemukan gamis yang dicarinya.
Isi almari kayu jati sudah diperiksa satu per satu. Namun, nihil. Begitu juga dengan keranjang berisi tumpukan baju yang belum disetrika, gamis yang dicari masih juga tidak terlihat bayangnya. Ria kian kesal.
Akhirnya dia berjalan keluar kamar, mencari ibunya yang tengah duduk manis di kursi bambu, teras rumah.
"Mak ada angkat gamis yang kupakai waktu kondangan ke Surti kemarin?" tanya Ria sambil duduk di samping ibunya.
Dia comot sepotong singkong rebus yang asapnya masih mengepul, kemudian menggigit ujungnya seraya meniup-niup kepanasan.
"Pelan-pelan. Anak gadis makannya, kok, sembarang begitu?" tegur Mak.
Susah payah Ria menelan singkong panas di mulutnya. Setelah tertelan, dia berkata, "Iya, maaf, Mak. Abis singkongnya wangi sangat, jadi tak sabar kalau harus tunggu hangat dulu."
Mak berdecak.
"Jadi, Mak lihat gamis itu tak?"