Mohon tunggu...
Megawati Sorek
Megawati Sorek Mohon Tunggu... Guru - Guru SDN 003 Sorek Satu Pangkalan Kuras Pelalawan Riau

Seorang guru yang ingin menjadi penulis

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Ulasan Buku "Akhir Sebuah Rasa" Karya Megawati Sorek

9 Mei 2024   14:01 Diperbarui: 9 Mei 2024   14:05 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: Koleksi pribadi 

Mak lantas berkisah perihal gamis Ria yang hilang. Ria pun ikut menambahkan jika gamisnya sudah dikembalikan, tetapi dengan cara tidak wajar.

"Mana bajunya, bawak sini," pinta Tinah dengan ekspresi serius.

Bergegas Ria beranjak ke kamar, mengambil gamis tersebut di almari. Dia lantas menyerahkan ke bibinya.

Dengan hati-hati Tinah menerima gamis itu. Diamatinya tiap sisi penuh perhatian. Tak lama, wajah wanita tersebut berubah menjadi tegang. Matanya terpejam serta mulutnya komat-kamit. Ria dan Mak terdiam, menunggu Tinah melakukan terawangan.

"Astagfirullah!" Tinah berteriak nyaring. Matanya melotot. "Jangan dipakai lagi baju ni, Ria. Bakar!"

Ria terperanjat. "Ma-maksudnya, Bi?"

"Malam Jum'at Kliwon nanti baju ini harus dibakar. Bacakan ayat rukiah," ucap Tinah tanpa mengalihkan pandangan dari gamis Ria di pangkuannya. "Ambil pena biar Bibi catatkan ayat-ayatnya."

Ria gelagapan. Oleh karena perintah itu datang begitu cepat sehingga membuatnya bingung, tidak tahu harus berbuat apa. Beruntung Mak ada di sisinya. Wanita itu mendorong pelan tubuh Ria supaya lekas mengambil pena dan kertas di kamar.

Setengah berlari Ria ke kamarnya, kemudian datang lagi dengan pena dan kertas di tangan. Dengan gemetar, dia serahkan dua benda itu ke bibinya.

"Memang kenapa sama baju itu, Nah?" tanya Mak mewakili penasaran Ria.

"Baju ini dikembalikan dengan diselipi ajian Serep Jiwa, Kak. Jika dipakai sama Ria, maka dia akan berada dalam kendali si pengirim ajian." Tinah menghela napas panjang dan berat. "Ini orang sepertinya ingin balas dendam kepadaku dengan meminjam jiwa Ria."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun