Mohon tunggu...
Fadli Muhamad
Fadli Muhamad Mohon Tunggu... Pustakawan - Writer

Love reading, love writing

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Lilin Terakhir

30 November 2023   08:27 Diperbarui: 30 November 2023   09:05 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Apa?" sahut Gilbert dengan cepat.

"BOO-GEY-MAN," jawab Andre masih dengan suara lirih. "Apa kalian pernah mendengar tentang kisah itu?"

Frans menjawab setelah terjadi keheningan sesaat, "sepertinya aku pernah mendengarnya. Sudah lama sekali, mungkin. Aku tidak terlalu ingat tentang detailnya."

"Lalu apa yang kau ingat, Frans?" sahut Luca.

"Yah, itu semacam cerita atau dongeng untuk anak kecil agar mereka tidak menjadi nakal. Karena kalau mereka nakal, Boogeyman akan datang mengambil mereka. Semacam itulah."

"Terdengar seperti kebalikan dari Sinterklas," Gilbert menanggapi. "Jika Sinterklas akan memberikanmu hadiah kalau bisa menjadi anak yang baik, maka Boogeyman ini justru akan menangkapmu jika kau menjadi anak yang nakal. Semacam versi jahat Sinterklas?"

"Semacam versi jahat Sinterklas," sahut Luca seirama.

"Dan kau percaya dengan cerita itu, Frans?" tanyaku kemudian.

"Sewaktu dulu, iya. Aku sempat percaya. Tapi sekarang, hey! Lihatlah aku! Aku sudah sembilan tahun sekarang dan banyak kenakalan yang sudah aku lakukan. Tapi aku masih belum ditangkap oleh si Boogeyman itu."

"Karena dia tidak bisa melihatmu saat malam, Frans," ejek Luca sambil tersenyum dengan gigi ompongnya.

"Oh, benarkah? Karena kulitku hitam, begitu?" sahut Frans. "Kau tahu? Saat melihatmu juga dia tidak akan berani mendekatimu, karena dia takut kau akan mengulumnya dengan mulutmu yang tidak memiliki gigi itu sampai menjadi bubur."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun