Mohon tunggu...
Fadli Muhamad
Fadli Muhamad Mohon Tunggu... Pustakawan - Writer

Love reading, love writing

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Lilin Terakhir

30 November 2023   08:27 Diperbarui: 30 November 2023   09:05 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kami semua serempak berhenti berbicara dan melihat ke titik yang sama. Gilbert pun langsung angkat bicara.

"Apa yang baru saja kau bilang, Ndre?"

"Aku tadi bilang, 'kita'. Bukan Luca, bukan Felix, bukan Frans, atau pun kau, Gilbert," jawab Andre. "Aku bilang kita. Karena kita sudah berada di dalam lingkaran yang sama. Jadi tidak peduli siapa yang melanggarnya itu, karena di dalam lingkaran ini kita sudah menjadi satu kesatuan. Dan kita, sudah melanggar peraturannya."

Kami semua terdiam dengan raut wajah datar yang senada. Luca yang sedari tadi bersikap santai kini mulai menunjukkan ekspresi yang tidak keruan, terdengar dari suaranya yang bergetar saat menanggapi perkataan Andre.

"L-lalu, Huk-hukuman apa yang akan k-kita dapatkan?" tanyanya ragu.

"Kita kembali ke legenda tentang Boogeyman tadi," jawab Andre yang kini suaranya terdengar lebih ringan. "Bukankah aku sudah bilang bahwa Boogeyman gemar membawa anak-anak nakal?"

"Oh, tidak, tidak, tidak," seru Frans sambil menggelengkan kepalanya dengan cepat. "Aku tidak mau menanggung hukuman karena kesalahan orang lain. Biarkan yang melanggar yang mendapatkan hukumannya."

"Apa maksudmu kau ingin menumbalkanku? Begitu?" jawab Luca ketus.

"Ya, karena itu sudah jelas kesalahanmu, kau yang melanggar."

"Enak saja, tidakkah tadi kau dengar bahwa kita sudah menjadi satu di dalam sini?"

"Teman-teman, hentikan! Biarkan Andre bicara terlebih dulu," aku mencoba menenangkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun