Mohon tunggu...
mbak Yun
mbak Yun Mohon Tunggu... Pensiun -

Life is beautiful https://penatajam.com/

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Mimpi di Akhir Musim Dingin

9 Oktober 2017   16:22 Diperbarui: 9 Oktober 2017   17:01 846
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

" Oh.. I am sorry" Jawab Melati sambil bergeser.  

" No worries" Jawab orang itu sambil melangkah keluar. 

Kereta jurusan Brisbane ke Gold Coast sore ini padat, jadi penumpang sering harus bergeser ketika ada orang yg mau turun. Melati melihat sekeliling, dari tempatnya berdiri, dia melihat ada kursi kosong dekat jendela, lalu dia melangkah ke sana untuk duduk. Tubuhnya terasa capek, perjalanan masih lumayan, setengah jam lagi baru sampai di stasiun Robina, tempat dia akan turun. Setelah itu dia harus driving sekitar dua pululh menit menuju Surfers Paradise tempat dia tinggal.

"Untung deh acara workshop ini diadakan tiap empat bulan, nggak terbayang deh kalau tiap minggu" Pikir Melati sambil melihat ke luar jendela.  

Tiba di stasiun Robina, Melati bergegas keluar dan langsung menuju tempat parkir. Dia masuk mobil dan menghela nafas sebentar, sebelum memutar kunci untuk start mobilnya. Jalanan di Gold Coast lumayan sibuk, karena ini Jumat malam, banyak orang keluar untuk dinner, bertemu teman, atau ke tempat-tempat hiburan lainnya.

Sampai di depan rumah, Melati memarkir mobilnya di driveway, lalu melangkah ke pintu depan,

"Hhmm..masih ada lampu yg menyala di dalam rumah, berarti masih ada yg belum tidur" Pikir Melati

Diputarnya kunci pintu rumah, perlahan dia buka pintu supaya tidak berisik. Melati tak melihat siapapun di ruang depan, begitu juga di ruang tengah. Dia terus melangkah ke kamar tidur, didorongnya pintu perlahan. Ketika pintu terbuka, ternyata tak ada satu orangpun yg masih terjaga.  Melati keluar lagi mematikan semua lampu, tak ada selera untuk makan malam, terlalu capek, ingin langsung tidur.

Setelah semua lampu mati, Melati kembali masuk ke kamar dan mandi. Selesai mandi, badannya terasa enak, segar dan rilex, direbahkan badannya pelan-pelan di tempat tidur, tak begitu lama, diapun tertidur pulas.

****

Dari balkoni apartemen Melati menikmati gemerlapnya lampu kota Adelaide. Duduk disampingnya  George, lelaki yg merebut hatinya. Gemerlapnya lampu di kejauhan menambah suasana romantisnya malam itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun