" Oh.. I am sorry" Jawab Melati sambil bergeser. Â
" No worries" Jawab orang itu sambil melangkah keluar.Â
Kereta jurusan Brisbane ke Gold Coast sore ini padat, jadi penumpang sering harus bergeser ketika ada orang yg mau turun. Melati melihat sekeliling, dari tempatnya berdiri, dia melihat ada kursi kosong dekat jendela, lalu dia melangkah ke sana untuk duduk. Tubuhnya terasa capek, perjalanan masih lumayan, setengah jam lagi baru sampai di stasiun Robina, tempat dia akan turun. Setelah itu dia harus driving sekitar dua pululh menit menuju Surfers Paradise tempat dia tinggal.
"Untung deh acara workshop ini diadakan tiap empat bulan, nggak terbayang deh kalau tiap minggu" Pikir Melati sambil melihat ke luar jendela. Â
Tiba di stasiun Robina, Melati bergegas keluar dan langsung menuju tempat parkir. Dia masuk mobil dan menghela nafas sebentar, sebelum memutar kunci untuk start mobilnya. Jalanan di Gold Coast lumayan sibuk, karena ini Jumat malam, banyak orang keluar untuk dinner, bertemu teman, atau ke tempat-tempat hiburan lainnya.
Sampai di depan rumah, Melati memarkir mobilnya di driveway, lalu melangkah ke pintu depan,
"Hhmm..masih ada lampu yg menyala di dalam rumah, berarti masih ada yg belum tidur" Pikir Melati
Diputarnya kunci pintu rumah, perlahan dia buka pintu supaya tidak berisik. Melati tak melihat siapapun di ruang depan, begitu juga di ruang tengah. Dia terus melangkah ke kamar tidur, didorongnya pintu perlahan. Ketika pintu terbuka, ternyata tak ada satu orangpun yg masih terjaga. Â Melati keluar lagi mematikan semua lampu, tak ada selera untuk makan malam, terlalu capek, ingin langsung tidur.
Setelah semua lampu mati, Melati kembali masuk ke kamar dan mandi. Selesai mandi, badannya terasa enak, segar dan rilex, direbahkan badannya pelan-pelan di tempat tidur, tak begitu lama, diapun tertidur pulas.
****
Dari balkoni apartemen Melati menikmati gemerlapnya lampu kota Adelaide. Duduk disampingnya  George, lelaki yg merebut hatinya. Gemerlapnya lampu di kejauhan menambah suasana romantisnya malam itu.