Satu bulan menikah Misca sudah dinyatakan hamil. Robet sangat bahagia akan memiliki seorang anak.
     Pada kehamilan Misca yang memasuki tiga bulan, Inah mulai resah. Inah belum mendapatkan haid. Inah sering mual dan tidak nafsu makan.
     Inah selalu menghindari Robet, dan tidak ingin melihat wajahnya. Robet tidak pernah menyadari kalau Inah sedang hamil.
     Misca diam-diam memperhatikan Inah. Misca merasa heran melihat Inah selalu memakai baju dengan ukuran besar. Saat memasuki usia kehamilan delapan bulan, Misca curiga kalau Inah sedang hamil. Misca melihat perutnya Inah membesar.
     "Inah, antarkan aku ke dokter kandungan, ya?" Pinta Misca.
     "Iya, Nyonya," jawab Inah.
     Misca sengaja mengajak Inah ke dokter kandungan agar bisa memeriksakan perut Inah. Misca curiga Inah hamil di luar nikah. Misca tidak curiga kalau yang menghamili Inah adalah Robet.
     Inah tidak curiga sedikitpun rencana Misca. Sepanjang perjalanan Inah hanya diam.
     "Inah, apakah kamu sudah punya calon suami?" Tanya Misca.
     "Belum Nyonya," jawab Inah.
     "Kalau kekasih, apakah kamu sudah punya punya kekasih?" Tanya Misca.