"Misca mana?" Tanya Robet.
     "Misca tidak ada Tuan!" Jawab Inah ketus.
     "Semalam dia datang, dia membukakan pintu dan tidur bersamaku. Apa dia sudah pulang?" Tanya Robet.
     "Yang membukakan pintu semalam itu saya, Tuan! Tuan semalam mabuk, saya yang mengantarkan Tuan ke kamar," jawab Inah masih ketus.
     Inah berharap Robet mengingat semua perbuatannya dan meminta maaf pada Inah. Robet justru bingung dan terus mengingat kejadian semalam.
     "Kamu yang mengantarkan aku ke kamar? Aku masih ingat saat memeluk Misca! Kamu tidak bohong, kan?" Tanya Robet penasaran.
     "Tuan sedang mabuk, Tuan mengira saya adalah Misca," ujar Inah.
     Robet tercengang mendengar ucapan Inah. Robet membuka selimut dan terkejut tubuhnya telanjang tanpa sehelai benang. Robet bangun dari tempat tidur dan melangkah ke kamar mandi.
     "Apa yang aku lakukan semalam? Aku hanya ingat Misca, tidak mungkin aku bercumbu dengan pembantu!" Gerutu Robet.
     Inah keluar dari kamar, Inah kembali menangis setiap mengingat kejadian dirinya diperkosa Robet.
     Seminggu berlalu, Robet dan Misca akhirnya menikah. Robet membawa Misca ke rumahnya. Inah tidak pernah membahas perbuatan Robet pada orangtuanya dan orangtua Robet. Inah lebih memilih mengubur semua kejadian yang pahit karena tidak ingin menyakiti Misca.