"Tunggu apa lagi?! Kemasi semua barangmu dan keluar dari sini!" Bentak Robet.
     Inah berjalan tertatih menahan sakit. Robet melihat darah di belakang rok Inah. Robet sangat yakin Inah akan melahirkan. Robet tidak mau disalahkan tetangga akhirnya berniat membantu persalinan Inah.
     "Aku pernah belajar bagaimana cara membantu melahirkan anak, mudah-mudahan aku masih bisa!" Gumam Robet.
     Inah tidak kuat berjalan lagi, Inah langsung berbaring di tempat tidur. Inah sangat terkejut melihat Robet masuk ke kamarnya dan membawa alat dokter.
     "Kamu diam! Jangan pernah bilang pada siapa pun kalau aku adalah ayah dari bayimu. Aku akan membantumu melahirkan!" Ucap Robet.
     Inah sudah pasrah dengan keputusan Robet. Inah menggigit sprei setiap kali merasakan mulas. Robet berhasil mengeluarkan bayi Inah. Bayi perempuan yang mungil dan lucu.
     Robet sama sekali tidak tersentuh dengan tangisan bayi mungil. Robet justru ingat anaknya yang masih di inkubator. Bayi perempuan Robet yang malang dan ditinggal ibunya.
     Tiga hari kemudian Robet mendapat kabar kalau anaknya sudah bisa dibawa pulang. Robet memberi nama anaknya Laura. Robet sangat senang Laura sudah bisa dibawa pulang.
     Robet kewalahan ketika Laura terus menangis. Diam-diam Inah merasa kasihan dan menyusui Laura. Ririn anaknya Inah justru tidak begitu rewel.
     Robet dari kejauhan terkejut melihat Laura terdiam dan mau menyusu dari ASI Inah. Robet tidak punya pilihan karena merasa kasihan pada Laura.
     Jolly ibunya Robet akan pulang hari itu juga. Robet ingin mengusir Inah, tapi tiba-tiba Laura menangis sangat kencang. Robet mengurungkan niatnya, karena Laura hanya bisa diam ketika disusui Inah. Robet memilih menjemput ibunya.