Jolly sudah tidak tahan ingin bertemu cucunya. Sejak ayahnya Robet meninggal, Jolly lebih memilih tinggal bersama keluarganya di luar negri. Jolly tidak tahan mengingat kenangan manis bersama ayahnya Robet.
     Jolly terkejut ketika melihat ada dua bayi. Jolly sangat murka ketika melihat Laura disusui pembantunya.
     "Rob! Kenapa anakmu dibiarkan menyusu pada pembantu?" Tanya Jolly.
     "Laura tidak mau menyusu dari botol, Mam?" Jawab Robet.
     "Tapi itu menjijikkan! Paksa Laura minum dari botol saja!" Sela Jolly.
     "Sudahlah, Mam! Ini hanya sementara saja," bantah Robet.
     Jolly sangat stress melihat Laura disusui Inah. Jolly merebut Laura dari tangan Inah. Laura terus menjerit dan menangis digendong Jolly.
     Jolly mulai tidak betah melihat Laura hanya ingin dekat dengan Inah. Jolly memilih pulang ke luar negri.
     Robet mulai jarang pulang sejak tahu Laura disusui Inah. Robet masih menyimpan dendam pada Inah.
        Saat usia Laura sudah tiga bulan, Robet sering membelikan banyak mainan. Ririn sangat senang melihat banyak mainan. Mata Ririn sudah merespon setiap melihat  mainan berwarna warni.
     Robet merasa aneh, Laura tidak pernah merespon setiap Robet mengarahkan mainan di depan mata Laura. Robet mulai curiga dengan kesehatan mata Laura.