Menjelang pernikahan Robet, musibah datang. Ayahnya Robet meninggal dunia. Robet mabuk berat dan tidak sadar meniduri pembantunya. Istri Robet mulai curiga melihat Inah perutnya semakin membesar. Inah mengaku sudah diperkosa Robet, tapi Robet mengelak atas tuduhan Inah. Â Â Â Â Â Istri Robet langsung kontraksi saat mendengar Inah diperkosa suaminya. Saat melahirkan Laura, nyawa istri Robet tidak bisa diselamatkan.
Robet mengusir Inah dan menyalahkan Inah atas kematian istrinya. Inah syok dan perutnya mulas. Robet tidak punya pilihan lain akhirnya membantu Inah melahirkan di rumahnya.
      Robet ingin mengusir Inah, tapi niatnya diurungkan karena Laura tidak mau diberi susu dari botol. Robet terpaksa menyuruh Inah untuk menyusui Laura.
     Omanya Laura sangat marah ketika Robet menyuruh Inah menyusui anaknya. Bagi Robet Laura adalah kenangan terakhir dari istrinya.
     Tiga bulan usia Laura, Robet sudah membelikan banyak mainan. Robet merasa aneh mata Laura tidak pernah merespon seperti Ririn anaknya Inah.
Robet mulai mencari pendonor mata dari luar negeri. Robet putus asa dan selalu menyalahkan Inah atas kebutaan Laura. Ririn merasa tertekan dan sakit hati melihat Robet memperlakukan ibunya dengan kasar.
Inah sudah tidak kuat menerima cacian akhirnya pamit pergi mengajak Ririn keluar dari rumah Robet. Laura histeris dan tidak mau ditinggal. Robet tidak kuasa melihat Laura menangis akhirnya melarang pembantunya pergi.Â
Robet sangat berduka melihat ayahnya terbujur kaku. Tujuh hari menjelang pernikahannya, ayahnya Robet menghembuskan napas terakhirnya karena mengidap penyakit diabetes dan jantung.
Robet merasa menjadi anak yang tidak berguna. Robet merasa gelar dokternya sia-sia karena tidak bisa menyembuhkan ayahnya.
Robet sangat rindu pada Misca calon istrinya. Robet tidak bisa menemui Misca karena sedang dipingit menjelang pernikahannya.
Robet mulai mendatangi BAR. Robet mengajak sahabatnya Alan untuk minum di BAR. Robet tidak menyadari Alan begitu membencinya dan sakit hati karena Misca lebih memilih Robet.