“Hasan” panggil seseorang padaku. Aku tertegun menoleh kearah suara. Rupanya Manan,teman sekamarku.
“Ngapain berdiri disini? Temanin aku majlas yuk,” ajaknya.
Aku diam lagi-lagi aku menoleh kearah Zahid sedang dars idhofi “ Nanti aja, Nan. Aku mau belajar dulu. Persiapan ujian bulanan,” jawabku kemudian pamit pergi dari hadapan laki-laki berkumis tipis itu.
“Oke. Semangat belajarnya kalau bisa nyampe naik panggung” kata Manan.
Aku tersenyum. Sepertinya manan bisa membaca keinginanku.
*****
Suasana malam akhir sanah begitu hidup. Lampu sorot warna-warni mengarah penjuruh arah. Santri dengan pakaian putih plus imamah membilit kepalanya begitu bersemangat dimalam ditunggu-tunggu. Tentu saja malam ini adalah malam akhir di pesantren besok santri dinyatakan libur semester dan pemberian penghargaan kepada santri berprestasi dalam segala bidang ilmu agama dan intinya adalah pemberian penghargaan kepada santri faiz amm yang ditunggu-tunggu seluruh santri.
Aku melihat Zahid begitu hidup sedari tadi senyum dibibirnya terus mengembang.
“Yang sebentar lagi mau naik panggung nih,” ucapku mengodanya.
“Amin. Semoga saja”.