Mohon tunggu...
Maulidiah Nur Aliyah
Maulidiah Nur Aliyah Mohon Tunggu... Editor - Mahasiswa biasa

22 June. Manjamen 2017. Pemburu post malam 00.00

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Tangis Hujan [Part II]

10 April 2018   00:19 Diperbarui: 10 April 2018   00:49 363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Ini adalah lanjutan cerita fiktif yang beberapa pekan lalu saya publikasikan ~

Happy reading ....

  • -oOo-

23 Maret 2004

Hari ini hujan padahal pagi tadi matahari sangat terik menyinari bumi, kenapa sore menjadi sangat gelap gini? Huh.....

Aku dan adikku tengah menonton televisi sembari bercanda gurau.

"Kak kenapa kambing kakinya empat?"

"Ya emang udah takdirnya begitu" Jawabku enteng

"Terus kenapa juga ular jalannya pake perut?"

"Pake perut aja udah gesit gimana kalau punya kaki, ikut lomba lari nasional kali"

"Ih... Adek nanya serius Kak..."

Aku tertawa terpingkal-pingkal, gemas sekali rasanya dengan adik laki-lakiku ini. Dia berusia 7 tahun, empat tahun dibawahku. Dia masih kelas satu sekolah dasar. Karena merasa kesal, Adikku menggelitik telapak kakiku dengan ganas, membuatku tertawa hingga meneteskan air mata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun