“Saya lupa. Berikan Tom sebungkus sosis dan secangkir kopi buatku.”
Sam berpikir untuk menunjukan puisinya kepada wanita separuh baya yang masih gemar bersolek menor pemilik warung itu, tapi dia khawatir perlakuannya tidak akan berbeda seperti teman kerja, istri, dan putrinya. Maka Sam duduk di sebuah kursi kayu dan memutuskan membaca puisinya untuk dirinya sendiri, dia tidak lagi mengharapkan apresiasi dari orang lain terhadap karyanya.
Sam membuka plastik pembungkus sosis dan memberikan kepada Tom yang telah menunggu bersimpuh di lantai. Tom segera menyantap sosis dengan lahap. Sam menyeruput kopi dan mulai membaca puisinya dalam penghayatan penuh hikmat.
Tiba-tiba Sam merasa elusan di kakinya, itu Tom yang menyentuh dengan cakarnya. Melihat penuh harap kepada Sam, sinar matanya menyilaukan, menggonggong, seperti mencoba mengatakan sesuatu.
“Ingin mendengar puisiku...?” harap Sam kepada Tom sambil membelai telinga anjing peliharaanya itu.
Tom bangkit, kepalanya mengangguk, meletakkan kaki depannya di lutut Sam dan mengibaskan ekornya.
Sam mengulangi dari awal membaca puisinya dengan suara lebih keras. Tom setia mendengarkan suara tuannya dengan penuh perhatian, matanya terpaku pada wajah Sam, dan ekornya bergoyang-goyang. Setelah Sam selesai membaca puisi, dia menatap Tom, anjing itu memperlihatkan ekspresi kekaguman, mengibaskan ekornya, berusaha mengulurkan cakarnya sebagai isyarat meminta berjabat tangan.
Sam kewalahan dengan rasa gembira melihat penghargaan Tom pada puisinya dan memerintahkan Sumi membawakan sekantong sosis lagi. Tom melonjak gembira atas kemurahan hati tuannya dan seakan berkata, “Lagi.”
“Kamu ingin mendengar sekali lagi?” tanya Sam.
Tom bangkit, meletakan cakarnya di kaki Sam dan kepalanya mengelus lutut Sam. Mendongak penuh cinta pada tuannya, terus mengibas-ngibaskan ekor, mendengarkan penuh perhatian pada suara sang tuan, menunggu dia selesai membaca, dan bersiap-siap menerima sebungkus sosis baru.
Begitu terus berulang-ulang puisi itu dibaca oleh Sam dan sebungkus sosis setelahnya bagi Tom, sampai kemudian sang tuan dan anjing pulang ke rumah.