Mohon tunggu...
Mathilda VinnyGracesylia
Mathilda VinnyGracesylia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Esa Unggul

like new things✨

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tantangan dan Dinamika Pendidikan Pancasila di Era Globalisasi

22 Januari 2025   12:13 Diperbarui: 22 Januari 2025   12:12 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam era keterhubungan global, nilai-nilai Pancasila harus dapat bersaing dan tetap relevan di kalangan masyarakat yang semakin terkoneksi dengan informasi dari seluruh dunia. Pancasila mengakui Bhineka Tunggal Ika, tetapi mengelola keberagaman dan mengatasi potensi konflik yang muncul dari perbedaan pandangan memerlukan pendekatan yang inklusif dan mampu merangkul beragam budaya, agama, dan suku di Indonesia (Muslimin, 2016). 

Pendidikan Pancasila perlu diimplementasikan dengan cara yang efektif dan inspiratif (Ismail et al., 2021). Mengajarkan nilai-nilai luhur Pancasila kepada generasi muda dengan cara yang menginspirasi dan relevan adalah hal yang tidak mudah (Buaq & Lorensius, 2022). Dibutuhkan pendekatan yang inovatif dan interaktif untuk menyampaikan pesan-pesan moral dan etika dalam Pancasila agar dapat diterima dengan baik oleh siswa. Meskipun Pancasila secara resmi sudah menjadi mata pelajaran di sekolah-sekolah di Indonesia, dalam praktiknya, ada perbedaan implementasi yang signifikan antara satu sekolah dengan yang lain.

Diperlukan upaya serius untuk memastikan bahwa kurikulum pendidikan Pancasila mencakup aspek-aspek penting dan mampu membentuk karakter yang kokoh pada setiap lulusan (Saputra, 2017). Di era globalisasi saat ini apalagi adanya perkembangan digital, dimana perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin modern, masyarakat dihadapkan berbagai macam krisis moral dan etika. Perkembangan teknologi ini juga mempengaruhi moralitas generasi muda, dan menyebabkan perubahan besar pada perilaku dan interaksi sosial generasi muda. Masyarakat sekarang karena adanya peningkatan digital sering kali terjadi kasus ketergantungan tinggi pada teknologi khususnya internet.

Mereka cenderung terhubung secara online, menginginkan kecepatan dalam akses informasi, aktif dalam interaksi sosial melalui media sosial, namun juga dihadapkan pada kritik tentang sifat individualistik, kurangnya kepedulian sosial, dan terlalu banyak waktu dihabiskan di depan layar. Pentingnya nilai-nilai Pancasila dalam membentuk karakter bangsa, terutama di era globalisasi, menjadi sangat relevan maka dari itu pendidikan pancasila adalah pendidikan yang misinya menanamkan nilai-nilai untuk membentuk generasi yang bermoral dan beretika yang baik.

BAB III 

 PEMBAHASAN 

Pendidikan juga upaya yang disengaja dan terorganisir untuk memastikan bahwa peserta didik dapat menggali potensi mereka sehingga mampu mengembangkan kekuatan keagamaan, akhlak yang baik, kecerdasan, dan kemampuan pengendalian diri. Tujuannya adalah menciptakan suasana belajar dan proses pembelajaran yang efektif, serta membekali peserta didik dengan keterampilan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan diri sendiri, masyarakat, bangsa, dan negara. Pendidikan berfungsi sebagai sarana untuk mengembangkan dan membentuk karakter peserta didik agar menjadi individu yang beriman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak baik, berilmu, kreatif, mampu, mandiri, sehat, serta menjadi warga negara yang bertanggung jawab dan demokratis (Rizky Amalia and Ulfatun Najicha, 2022). 

Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara Indonesia terdiri dari lima sila, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Pendidikan Pancasila harus mampu menginternalisasi nilai-nilai ini kepada seluruh warga negara Indonesia (Semadi, 2019).

Ketidakpahaman terhadap hakikat pendidikan pancasila dapat mengakibatkan dimelemahnya nilai-nilai karakteristik bangsa, khususnya dikhalangan generasi muda seperti pelajar. Oleh karena itu, sangat penting peran pancasila tersebut untuk mengembangkan kepribadian yang menjelas tentang landasan dan tujuan, sejarah paham kebangsaan Indonesia, pancasila sebagai sistem filsafat, pancasila sebagai ideologi nasional bangsa negara Indonesia, dan pancasila sebagai paradigma dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara (Ismanaul Amanah et al, 2024).

Pendidikan Pancasila memiliki peran penting dalam mengajarkan nilai-nilai Pancasila kepada generasi muda dan warga negara agar mereka memiliki pemahaman yang baik terhadap ideologi tersebut. Tantangan dalam upaya penyebaran meliputi kurikulum, metode pembelajaran, dan pemahaman oleh pendidik yang sering kali harus berurusan dengan perbedaan pandangan dan interpretasi terhadap Pancasila (Usmi & Samsuri, 2022). Nilai-nilai Pancasila dan UUD NRI tahun 1945 mempunyai pemahaman yang sangat luas dan tidak terbatas, baik dilihat dari segala sisi mengenai Pancasila dan juga fungsi pokok Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi negara. 

Pendidikan Pancasila harus mampu mengatasi tantangan dari perubahan ini, mengakomodasi dinamika sosial, serta menjaga relevansi nilai-nilai Pancasila dalam konteks masyarakat yang berkembang. Pendidikan Pancasila di Indonesia saat ini menghadapi beberapa tantangan yang kompleks dan perlu mendapatkan perhatian serius. Tantangan dari dalam diantaranya berupa berbagai gerakan separatis yang hendak memisahkan diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Penanganan yang tidak tepat dan tegas dalam menghadapi gerakan-gerakan tersebut akan menjadi ancaman serius bagi tetap eksisnya keutuhan Bangsa Indonesia dan pancasila. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun