Mohon tunggu...
Mathilda VinnyGracesylia
Mathilda VinnyGracesylia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Esa Unggul

like new things✨

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tantangan dan Dinamika Pendidikan Pancasila di Era Globalisasi

22 Januari 2025   12:13 Diperbarui: 22 Januari 2025   12:12 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1.1 Latar Belakang

Pancasila merupakan salah satu unsur penting dalam pendidikan di Indonesia. Pancasila sebagai ideologi negara memiliki nilai-nilai yang harus ditanamkan dalam pendidikan, agar setiap individu dapat menjadi warga negara yang bertanggung jawab, adil, dan berkepribadian Pancasila (Semadi, 2019). Pendidikan Pancasila di Indonesia mengalami dinamika yang signifikan sejak awal pembentukannya hingga saat ini. Pancasila sebagai ideologi dasar negara, memiliki peran sentral dalam membentuk karakter dan kesadaran berbangsa bagi warga negara Indonesia (Darmadi,2019). Dinamika ini meliputi perubahan dalam kurikulum, pemahaman, tantangan budaya, serta adaptasi terhadap perubahan sosial dan teknologi (Arif,2017). Pendidikan Pancasila merupakan kurikulum wajib nasional yang merupakan kelompok mata kuliah wajib umum (MKWU) yang terdiri atas mata kuliah Pendidikan Agama, Pendidikan Pancasila, Pendidikan Kewarganegaraan, dan Bahasa Indonesia. 

Pendidikan Pancasila di perguruan tinggi, diharapkan dapat menjadi pembelajaran bagi para mahasiswa untuk mengkaji Pancasila secara akademik, dan menjadikan Pancasila sebagai perspektif untuk mengkaji, menganalisis, dan memecahkan masalah-masalah bangsa dan negara. Secara spesifik tujuan Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi adalah Mempersiapkan mahasiswa agar mampu menganalisis dan mencari solusi terhadap berbagai persoalan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara melalui sistem pemikiran yang berdasarkan nilai-nilai Pancasila dan UUD NRI tahun 1945. Pendidikan Pancasila diperlukan di Perguruan Tinggi supaya mahasiswa mengetahui dan mencari solusi terhadap berbagai persoalan di kehidupan masyarakat dan negara. Mahasiswa harus bisa aktif beropini agar dapat menambah wawasan yang ada. Tujuan pendidikan pancasila menurut UU No.2 tahun 1989 tentang sistem pendidikan nasional yang juga tercantum di dalam SK Dirjen Dikti. No.38/DIKTI/kep/2003, ialah guna menunjukan arah tujuan pada moral dan diharapkan dapat terealisasi di kehidupan bermasyarakat setiap hari, yakni tingkah laku yang memperlihatkan iman serta taqwa kepada Tuhan Yang ang Maha Esa (keyakinan masing-masing), bertingkah-laku kerakyatan dengan selalu mendahulukan kepentingan umum. 

Tantangan secara umum adalah hal atau objek yang menggugah tekad untuk meningkatkan kemampuan mengatasi masalah atau kesulitan. Dalam kehidupan, tantangan dan peluang adalah dua hal yang saling sejalan. Tantangan dapat dilihat sebagai peluang untuk beradaptasi dan bertahan hidup. Tantangan dan pendidikan pancasila memiliki keterkaitan yang cukup erat. Karena pendidikan pancasila memiliki peran yang penting dalam membentuk sikap dan karakter warga negara. Hal ini tentunya dikarenakan pancasila sebagai dasar negara Indonesia dan pandangan hidup bangsa yang mana memiliki peran yang sangat penting.

Pendidikan Pancasila bertujuan untuk menanamkan dan mengajarkan nilai-nilai tersebut kepada generasi muda agar mereka bisa mengaplikasikannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Lalu, globalisasi merujuk pada suatu proses interaksi dan integrasi antara negara-negara yang di dunia. Proses globalisasi ini mencakup berbagai aspek kehidupan, seperti ekonomi, budaya, dan sosial. Hal ini tentunya terjadi karena adanya kemajuan teknologi, transportasi, dan komunikasi. Globalisasi sendiri memiliki dampak positif dan negatif bagi kehidupan kita. Hubungan antara globalisasi dengan pendidikan pancasila memiliki peranan yang penting. Karena, globalisasi membawa dampak besar terhadap kehidupan sosial, budaya, dan ekonomi suatu negara. Pendidikan Pancasila, yang berfungsi untuk membentuk karakter dan wawasan kebangsaan, perlu menanggapi tantangan yang ditimbulkan oleh globalisasi agar nilai-nilai Pancasila tetap relevan dan bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Selain itu, Pancasila juga mengalami dinamika. Dalam beberapa periode, mungkin terjadi variasi interpretasi terhadap nilai-nilai Pancasila, dan tantangan muncul dalam memastikan bahwa pemahaman ini tetap konsisten, akurat, dan sesuai dengan semangat asli yang diusung oleh para pendiri bangsa(Pratama et al., 2023; Putra, 2018). Untuk mengatasi dinamika ini, perlu kolaborasi antara pemerintah, lembaga pendidikan, masyarakat, dan pemangku kepentingan lainnya(Jailani & Saputra, 2022). Peningkatan pelatihan bagi pendidik, penyempurnaan kurikulum, dan penggunaan teknologi pendidikan yang tepat dapat membantu menghadapitantangan ini. Penting juga untuk terus memperkuat pemahaman nilai-nilai Pancasila dalam masyarakat, sehingga generasi muda dapat tumbuh menjadi warga negara yang berkomitmen pada persatuan, keadilan, demokrasi, dan kemanusiaan, sesuai dengan semangat Pancasila. Dinamika meliputi perubahan dalam kurikulum, pemahaman, tantangan budaya, serta adaptasi terhadap perubahan sosial dan teknologi (Arif, 2017). 

Dinamika juga mempengaruhi pemahaman Pancasila. Dalam beberapa periode, mungkin terjadi variasi interpretasi terhadap nilai-nilai Pancasila, dan tantangan muncul dalam memastikan bahwa pemahaman ini tetap konsisten, akurat, dan sesuai dengan semangat asli yang didukung oleh para pendiri bangsa (Pratama etal., 2023; Putra, 2018). Untuk mengatasi dinamika ini, perlu kolaborasi antara pemerintah, lembaga pendidikan, masyarakat, dan pemangku kepentingan lainnya (Jailani & Saputra, 2022).

1.2 Tujuan 

 1.2.1 Tujuan umum 

 Pendidikan Pancasila bertujuan untuk menghasilkan peserta didik yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berperikemanusiaan yang adil dan beradab, mendukung kerakyatan yang mengutamakan upaya mewujudkan suatu keadilan sosial dalam masyarakat. Pendidikan Pancasila adalah suatu usaha sadar, yang terencana dan terarah, melalui pendidikan formal, untuk mentransformasikan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila pada mahasiswa. Mahasiswa diharapkan dapat mencerna nilai-nilai Pancasila melalui akalnya, dan menumbuhkan rasionalitas sesuai dengan kemampuan, sehingga anak mencapai perkembangan penalaran moral seoptimal mungkin yang dijiwai Pancasila. 

Pendidikan Pancasila mempunyai kedudukan yang sangat penting, khususnya dalam pembentukan kepribadian manusia Indonesia, yaitu kepribadian yang dijiwai oleh nilai-nilai Pancasila. Sasaran terakhir dari Pendidikan Pancasila adalah dipahami, dihayati dan diamalkan Pancasila oleh setiap mahasiswa di dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Karena Pendidikan Pancasila ternyata diberikan pada setiap tingkat dan jenjang pendidikan formal, diharapkan nilai-nilai Pancasila dapat dicerna dan diterima mahasiswa menurut tingkat pengalaman dan perkembangan penalaran- nya. Dalam setiap jenjang perkembangannya, diharap mahasiswa mampu menemukan relevansi nilai-nilai Pancasila bagi kehidupannya, sehingga mampu mentransformasikan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan nyata sehari-hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun