denganmu dan terima kasih.
Sesekali belajarlah mengeja rindu, sebab
di tengah kata itu kau boleh memisalkan aku.
/5/
Kuberitahu sembari kau memakan gigil.
Puisi itu bukan permainan kata-kata melainkan
kidung makna. Hati-hati, dunia sedang dangkal dan kerdil.
Seperti hidungmu
sebenarnya tidak pesek, Dik,
hanya mancung ke dalam saja.
Jika selesai, aku punya teh hangat untukmu agar
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!