saat kau tertawa barang tak ada
kelucuan. Sekali dua kali
menekuk lutut juga dahi
hanya untuk merelakan diri
berulangkali membunuh sepi. Dik,
perhatikan langkahmu pijakanmu
tapak mana yang harus lebih dulu.
Jika kau rapuh, aku juga.
Jika kau jatuh, aku jaga.
Tidak ada yang lebih sederhana
ketimbang perangaimu, Dik, tersebab
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!