berteman nasib buruk sekali lagi. Dik, maaf
dan terima kasih juga cara semesta
untuk kita belajar sesalnya meninggalkan
tanpa merasa kehilangan.
/2/
Sepertimu, dunia bagai taman bermain
yang di dalamnya
kau bergerak satu senti pun
bahagia bertebaran di sekitarmu.
Perlahan, kami terjebak
di nanar tatap membiru harap.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!