Mohon tunggu...
Maryam
Maryam Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

Pengajar di salah satu sekolah terpencil SDN 215 Inpres Taipa

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Suamiku Mautku

18 Maret 2021   22:48 Diperbarui: 22 Maret 2021   21:04 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nazril masih memegang tangan istrinya berusaha mencegah langkah Maya menjauhinya.

"Mas sakit jiwa! coba mas pikir , apa kecemburuan mas itu wajar?!" 

Teriak Maya yang membuat Nazri terperanjat. Baru kali ini Maya bersikap seperti itu.

"Tapi May, aku sudah minta maaf," ucap Nazril sambil memeluk kaki Maya yang sedang berada dipuncak emosinya.

"Terus, kalau sudah minta maaf, Mas anggap semua selesai? Lalu kemudian nanti mas mengulang lagi dan minta maaf lagi?!"

Suara Maya melengking menahan amarahnya. Ia benar-benar telah muak menjalani rumah tangga yang seperti ini.

"May...maafkan aku, aku tak sengaja," ucap Nazril berdiri memeluk tubuh istrinya.

"Sudah mas, aku capek, kita akhiri saja pernikahan ini." 

Maya melepaskan dekapan suaminya dengan kasar dan melangkah menuju lemari pakaiannya.

"May, apa maksud kamu?  kamu mau meninggalkan aku May?" sahut Nazril dengan mata berkaca. 

"Aku tak bisa hidup tampa kamu May," sahutnya lagi melangkah mendekati istrinya yang mulai memasukkan pakaiannya ke koper.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun