Mohon tunggu...
Maruhum Sanni Sibarani
Maruhum Sanni Sibarani Mohon Tunggu... Akuntan - NIM: 55522120005 - Magister Akuntansi - Fakultas Ekonomi dan Bisnis - Universitas Mercu Buana - Dosen: Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak

Welcome !

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Model Dialektika Hegelian dan Hanacaraka pada Auditng Perpajakan

13 Juni 2024   23:57 Diperbarui: 14 Juni 2024   00:20 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Meskipun demikian, sementara Model Dialektika Hegelian dan Hanacaraka mungkin memiliki kritiknya sendiri, penggabungan konsep-konsep ini dengan praktik audit perpajakan yang lebih tradisional dapat memberikan sudut pandang yang berbeda dan inovatif dalam menghadapi tantangan yang kompleks dalam audit perpajakan.

Prof Apollo// Hanacakra
Prof Apollo// Hanacakra

HEGELIAN DAN PEMERIKSAAN PAJAK

Georg Wilhelm Friedrich Hegel adalah seorang filsuf Jerman yang hidup pada abad ke-18 dan ke-19. Salah satu kontribusinya yang paling terkenal adalah pengembangan konsep dialektika, yang merupakan landasan utama dalam filosofi Hegelian. Berikut adalah penjelasan terkait dengan konsep Hegelian dengan lengkap:

1. Dialektika Hegelian:

   - Dialektika Hegelian adalah proses berpikir atau metode filosofis yang berpusat pada konflik dan pertentangan antara gagasan-gagasan atau konsep-konsep yang bertentangan. Hegel memandang dialektika sebagai cara untuk memahami evolusi pemikiran dan realitas.

2. Tesis, Antitesis, dan Sintesis:

   - Konsep dialektika Hegelian sering kali dijelaskan dalam tiga tahap: tesis, antitesis, dan sintesis.

     - Tesis adalah ide atau konsep yang pertama kali diajukan.

     - Antitesis adalah kontradiksi atau ide yang bertentangan dengan tesis.

     - Sintesis adalah hasil dari konflik antara tesis dan antitesis, di mana elemen-elemen yang bertentangan disatukan untuk membentuk ide atau konsep yang baru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun