Mohon tunggu...
Maruhum Sanni Sibarani
Maruhum Sanni Sibarani Mohon Tunggu... Akuntan - NIM: 55522120005 - Magister Akuntansi - Fakultas Ekonomi dan Bisnis - Universitas Mercu Buana - Dosen: Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak

Welcome !

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Model Dialektika Hegelian dan Hanacaraka pada Auditng Perpajakan

13 Juni 2024   23:57 Diperbarui: 14 Juni 2024   00:20 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Model Dialektika Hegelian dan Dialektika Hanacaraka dalam Pemeriksaan Pajak: Menghadapi Kompleksitas dengan Pendekatan yang Sistematis

Dalam konteks pemeriksaan pajak, kita dapat mengaitkan model dialektika Hegelian dan dialektika Hanacaraka dengan cara yang berbeda untuk menghadapi kompleksitas dengan pendekatan yang sistematis:

1. Model Dialektika Hegelian:

   - Dalam model dialektika Hegelian, terdapat konsep tesis, antitesis, dan sintesis yang dapat diterapkan dalam pemeriksaan pajak. Auditor dapat menganggap informasi yang diperoleh sebagai tesis, dengan semua keberadaan potensi kecurangan atau ketidakpatuhan sebagai antitesis. Dengan menggunakan pendekatan sistematis, auditor kemudian dapat membangun sintesis dari informasi yang diperoleh dan temuan yang dibuat selama proses audit. Sintesis ini adalah kesimpulan akhir yang mencerminkan pemahaman yang lebih dalam tentang situasi perpajakan klien dan memungkinkan auditor untuk membuat rekomendasi yang sesuai.

2. Dialektika Hanacaraka:

   - Dalam dialektika Hanacaraka, konsep kreativitas dan ekspresi budaya dapat diaplikasikan dalam pemeriksaan pajak. Auditor dapat mengadopsi pendekatan kreatif dalam menghadapi kompleksitas masalah perpajakan yang mungkin mereka hadapi. Mereka dapat menggunakan kreativitas mereka dalam menemukan pola-pola atau solusi yang tidak terlihat secara langsung, serta dalam mengkomunikasikan temuan mereka secara efektif kepada klien dan pihak terkait lainnya. Dengan demikian, pendekatan sistematis yang diterapkan oleh auditor dapat diperkaya oleh kreativitas yang diilhami oleh konsep Hanacaraka.

Dengan menggabungkan elemen-elemen dari kedua model ini, auditor dapat menghadapi kompleksitas dalam pemeriksaan pajak dengan pendekatan yang sistematis namun juga kreatif dan terbuka terhadap berbagai kemungkinan. Ini memungkinkan mereka untuk menemukan solusi yang lebih baik dan membuat rekomendasi yang lebih efektif kepada klien mereka.

CONTOH KASUS

contoh kasus yang menggabungkan pendekatan dialektika Hegelian dan dialektika Hanacaraka dalam proses audit pajak sebuah perusahaan:

Kasus: PT ABC, sebuah perusahaan manufaktur, mengalami penurunan laba yang signifikan selama beberapa tahun terakhir. Manajemen mencurigai adanya kecurangan dalam pelaporan keuangan dan aktivitas operasional perusahaan. Audit investigatif diminta untuk menyelidiki kemungkinan penyimpangan ini.

1. Pendekatan Dialektika Hegelian:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun