- Auditor menggunakan model dialektika Hegelian untuk memahami dan menginterpretasi informasi yang diperoleh selama pemeriksaan pajak. Mereka memperlakukan informasi keuangan dan operasional perusahaan sebagai tesis, dengan semua ketidaksesuaian atau kecurigaan sebagai antitesis. Dengan menganalisis informasi ini secara sistematis, auditor membangun sintesis yang mencerminkan pemahaman yang lebih dalam tentang situasi perpajakan perusahaan. Sintesis ini mencakup temuan-temuan yang relevan dan rekomendasi untuk meningkatkan kepatuhan perpajakan dan kebijakan operasional.
2. Pendekatan Dialektika Hanacaraka
  - Auditor juga menggunakan pendekatan kreatif dan terbuka terhadap kompleksitas masalah yang mereka hadapi. Mereka mengadopsi konsep kreativitas dan ekspresi budaya dari dialektika Hanacaraka untuk menemukan solusi yang tidak konvensional atau pola-pola yang tidak terlihat secara langsung. Misalnya, mereka mungkin menggunakan analisis data yang lebih canggih atau pendekatan investigatif yang kreatif untuk mengidentifikasi potensi kecurangan atau penyalahgunaan dalam pelaporan keuangan. Mereka juga menggunakan kreativitas mereka dalam mengkomunikasikan temuan mereka kepada manajemen perusahaan dengan cara yang efektif dan persuasif.
Dengan menggabungkan pendekatan dialektika Hegelian dan dialektika Hanacaraka, auditor dapat memeriksa perusahaan dengan pendekatan yang sistematis namun juga kreatif dan terbuka terhadap berbagai kemungkinan. Ini memungkinkan mereka untuk menghasilkan laporan audit yang lebih mendalam dan rekomendasi yang lebih efektif bagi klien mereka, serta membantu perusahaan dalam meningkatkan kepatuhan perpajakan dan operasional mereka.
Mari kita buat contoh kasus yang menggabungkan pendekatan dialektika Hegelian dan dialektika Hanacaraka dalam proses audit pajak PT ABC, sebuah perusahaan manufaktur:
Kasus: PT ABC, sebuah perusahaan manufaktur, mengalami penurunan laba yang signifikan selama beberapa tahun terakhir. Manajemen mencurigai adanya kecurangan dalam pelaporan keuangan dan aktivitas operasional perusahaan. Audit investigatif diminta untuk menyelidiki kemungkinan penyimpangan ini.
1. Pendekatan Dialektika Hegelian:
  - Tesis: Auditor memulai dengan menganalisis laporan keuangan dan operasional perusahaan sebagai tesis. Mereka mengevaluasi setiap transaksi, catatan keuangan, dan kebijakan perpajakan yang digunakan perusahaan.
  - Antitesis: Ketika menganalisis informasi, auditor menemukan ketidaksesuaian antara data operasional dan laporan keuangan. Mereka menemukan kecurigaan transaksi yang tidak wajar dan ketidaksesuaian antara jumlah yang dilaporkan dan bukti transaksi yang ada.
  - Sintesis: Auditor menyimpulkan bahwa ada potensi kecurangan dalam pelaporan keuangan dan aktivitas operasional perusahaan. Mereka menyusun sintesis dari temuan-temuan ini, mempertimbangkan semua bukti dan analisis yang telah mereka lakukan
2. Pendekatan Dialektika Hanacaraka: