Mohon tunggu...
Muhammad  Arsyad
Muhammad Arsyad Mohon Tunggu... Freelancer - Seorang kapiran dan serabutan

Seorang kapiran dan serabutan. Masih Kuli-ah di IAIN Pekalongan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Dukun Terakhir

6 Januari 2020   16:27 Diperbarui: 6 Januari 2020   16:51 329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seperti tersambar petir di siang bolong, kabar kematian Rawis begitu mengejutkan kang Tinus. Ia tahu, kini sudah tidak ada lagi yang bisa meneruskan perjuangan Ki Darsi. Anak perempuannya sudah meninggal, anak laki-lakinya memang barangkali masih selamat, tapi Mahmudin mustahil mau menjadi dukun. Kang Tinus hanya bisa duduk di warung, sendirian dengan tatapan kosong, ia gagal menangani Mahmudin, dan tidak bisa berbuat banyak untuk menolong Rawis. Ia merasa sudah mengkhianati kepercayaan ki Darsi kepadanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun