"Mas?"
'Krik... Krik... Krik...'
S*al! Bukan mengajak gue menyebrang bersamanya, malah ditinggal. Terus gue harus bagaimana ini? Argh.
Gue akhirnya memukul-mukulkan tongkat yang sedang gue pegang ke jalan, untuk memastikan tidak ada sesuatu yang menghalangi jalan gue. Setelah yakin di depan aman, gue lalu melangkahkan kaki secara perlahan, bahkan sangat pelan. Maklum, ini kali pertamanya, jadi gue masih takut buat turun ke jalan sendirian. Hehehe.
     Bugh!
     "Awww!"
Baru dua langkah, gue sudah jatuh tersungkur di jalan, setelah melewati jalanan yang ternyata itu trotoar. Kalian tahu, kan, di setiap zebra cross pasti ada trotoarnya? (tidak semua zebra cross, sih, tapi rata-rata ada). Iya, trotoar itu adalah tepi jalan besar yang sedikit lebih tinggi daripada jalan tersebut dan digunakan untuk pejalan kaki. Argh, pake acara jatuh segala lagi. Gak becus banget gue jalan doang. Ternyata, jadi orang buta begini, ya?
      'Tin... Tin... Tin...'
Gue membelalakkan mata setelah mendengar klaskon para pengendara yang menandakan lampu lalu lintas berwarna hijau. Gue panik. Itu artinya waktu buat mereka melanjutkan perjalanannya yang sempat terhenti karena lampu merah. Perasaan baru tadi lampunya berwarna merah, kok sudah hijau aja?
"Woi, minggir! Gue mau lewat!"
"B*ta lo ya?"