Hari Buku Nasional: Produktif di Masa Pandemi
Oleh:
M. Aris Munandar
(Mahasiswa Program Magister Ilmu Hukum Universitas Hasanuddin, dan Penulis Buku)
Tokoh Nasional dan Buku
Buku menjadi netra bagi seluruh insan akademikus di jagat raya ini. Melalui buku, kita mampu memperoleh ilmu dan pengetahuan yang luar biasa. Banyak ahli yang lahir karena kecintaannya terhadap buku.
Keberadaan buku sebagai lahan ilmu pengetahuan membuat bangsa yang dulunya buta akan kebebasan berpikir menjadi lebih mantap dalam memperjuangkan kebebasannya.
Seperti tutur Bung Hatta, “Aku rela dipenjara asalkan bersama buku, karena dengan buku, aku bebas”. Bung Hatta yang kala itu gencar-gencarnya memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dan terkenal sebagai seorang yang sangat visioner di asingkan oleh Belanda ke Digul, Banda Naire.
Satu yang tidak ditinggalkan oleh Bung Hatta adalah buku yang dibawanya, sehingga buku itu menjadi teman abadi baginya. Kisahnya mengajarkan kita bahwa dengan buku setiap manusia dapat berpikir bebas walaupun dalam keadaan yang terpenjara secara lahiriah.
Bahkan dalam keadaannya itu, Bung Hatta menciptakan sebuah buku yang berjudul “Alam Pikiran Yunan”. Merupakan mahar Bung Hatta disaat menikahi Rahmi Rahim pada 18 November 1945.
Sosok Bung Hatta hanya sebagian kecil dari banyaknya tokoh dunia yang eksis karena kecintaannya terhadap buku, tak terkecuali para ahli fisikawan seperti Albert Einstein dan ahli filsafat seperti Aris Toteles yang menjadikan buku sebagai jalan hidup mereka.