Mohon tunggu...
Marisa Isman
Marisa Isman Mohon Tunggu... Guru - Guru MTsN 4 AGAM

Saya adalah seorang guru seni budaya yang hobby bernyanyi dan bermain musik.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengembangan media pembelajaran berbasis aplikasi CapCut untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap lagu nasional pada mata pelajaran seni budaya kel

10 Januari 2025   13:53 Diperbarui: 10 Januari 2025   14:00 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Development of CapCut Application-Based Learning Videos to Improve Students' Understanding of National Songs in the Arts and Culture Subject for Grade 7 MTs

 

Pengembangan Video Pembelajaran Berbasis Aplikasi CapCut untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa terhadap Lagu Nasional pada Mata Pelajaran Seni Budaya Kelas 7 MTs

 

Marisa Isman¹, Agustina², 

Universitas Negeri Padang

Jln. Prof. Dr. Hamka, Air Tawar, Padang, Sumatra Barat, Indonesia

E-mail: marisawindra24@gmail.com

Abstract

This study aims to develop learning videos as visual media in the Arts and Culture subject to improve the understanding of 7th grade MTs students towards national songs. Video-based learning media is designed to be more interactive and interesting, making it easier for students to understand and appreciate the values of the national song. The research method uses the Research and Development (R&D) approach with the ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation) model.

The results of the study showed that the CapCut application-based learning video had very good validity with an average score of 92%, high practicality with a score of 89%, and was effective in improving student learning outcomes, from an average score of 65 in the pretest to 85 in the posttest. The involvement of teachers as models in the video has a positive impact on student motivation, so that the learning process becomes more interesting and meaningful.

This learning video is expected to be an alternative media that is relevant to the needs of today's students, helping to improve understanding of the national song while instilling a sense of love for the country. With this media, Arts and Culture learning becomes more contextual, effective, and innovative.

Keywords: Learning videos, Arts and Culture, national songs, CapCut application, education.

 

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan video pembelajaran sebagai media visual pada mata pelajaran Seni Budaya untuk meningkatkan pemahaman siswa kelas 7 MTs terhadap lagu nasional. Media pembelajaran berbasis video dirancang agar lebih interaktif dan menarik, sehingga memudahkan siswa dalam memahami serta menghayati nilai-nilai lagu nasional. Metode penelitian menggunakan pendekatan Research and Development (R&D) dengan model ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa video pembelajaran berbasis aplikasi CapCut memiliki validitas sangat baik dengan skor rata-rata 92%, praktikalitas tinggi dengan skor 89%, dan efektif meningkatkan hasil belajar siswa, dari nilai rata-rata 65 pada pretest menjadi 85 pada posttest. Keterlibatan guru sebagai model dalam video memberikan dampak positif terhadap motivasi siswa, sehingga proses pembelajaran menjadi lebih menarik dan bermakna.

Video pembelajaran ini diharapkan menjadi media alternatif yang relevan dengan kebutuhan siswa masa kini, membantu meningkatkan pemahaman lagu nasional sekaligus menanamkan rasa cinta tanah air. Dengan media ini, pembelajaran Seni Budaya menjadi lebih kontekstual, efektif, dan inovatif.

Kata kunci: Video pembelajaran, Seni Budaya, lagu nasional, aplikasi CapCut, pendidikan.

Latar  Belakang 

Pendidikan seni budaya memiliki peran penting dalam pembentukan karakter, nasionalisme, dan identitas bangsa di kalangan siswa. Sebagai bagian integral dari kurikulum pendidikan di Indonesia, seni budaya bukan hanya berfungsi sebagai sarana untuk mengembangkan kreativitas dan keterampilan, tetapi juga sebagai medium untuk menanamkan nilai-nilai kebangsaan. Salah satu aspek seni budaya yang sangat relevan dalam menumbuhkan rasa cinta tanah air adalah pembelajaran lagu-lagu nasional. Menurut Suryanto (2019), lagu nasional memiliki fungsi ganda sebagai ekspresi seni dan sarana untuk menginternalisasi nilai-nilai kebangsaan yang mendalam. Lagu-lagu ini menyimpan pesan-pesan moral yang dapat memperkokoh rasa persatuan dan kesatuan, serta mengingatkan generasi muda akan pentingnya menghormati sejarah dan budaya bangsa.

Sebagaimana diamanatkan oleh pemerintah melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), penguatan karakter kebangsaan dalam kurikulum harus diwujudkan, salah satunya melalui pembelajaran lagu nasional. Dalam Permendikbud Nomor 39 Tahun 2016 tentang Penguatan Pendidikan Karakter (PPK), disebutkan bahwa salah satu nilai utama yang ditekankan adalah nasionalisme, yang dapat diwujudkan melalui apresiasi terhadap seni budaya, termasuk lagu nasional (Kemendikbudristek, 2016). Hal ini sejalan dengan pendapat Amri (2014), yang menyatakan bahwa pendidikan seni budaya memiliki potensi besar dalam menanamkan rasa nasionalisme melalui pengenalan terhadap seni dan budaya bangsa, termasuk lagu-lagu nasional.

Namun, pada kenyataannya, penguasaan siswa terhadap lagu-lagu nasional masih sangat rendah. Berdasarkan pengamatan di lapangan, sebagian besar siswa kelas 7 di MTs Negeri tidak memiliki pemahaman yang baik tentang lagu nasional, baik dari segi melodi, lirik, maupun makna yang terkandung di dalamnya. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya adalah minimnya frekuensi pemutaran atau pengajaran lagu nasional di sekolah. Bahkan, pada saat upacara bendera, lagu kebangsaan "Indonesia Raya" dan lagu nasional lainnya sering kali hanya dimainkan dalam bentuk instrumental oleh korsik drumband tanpa melibatkan paduan suara siswa. Situasi ini menyebabkan siswa kurang terbiasa mendengar, apalagi memahami, lagu-lagu nasional.

Hasil studi awal menunjukkan bahwa sebagian besar siswa bahkan tidak hafal lirik "Indonesia Raya" secara lengkap, padahal lagu ini merupakan lagu kebangsaan Indonesia yang seharusnya dikuasai oleh setiap warga negara. Ketidaktahuan ini tidak hanya terbatas pada lagu "Indonesia Raya," tetapi juga mencakup lagu-lagu nasional lainnya, seperti "Hari Merdeka," "Garuda Pancasila," dan "Tanah Airku." Padahal, lagu-lagu ini mengandung pesan moral dan semangat kebangsaan yang sangat relevan untuk ditanamkan pada generasi muda. Menurut Soetomo (2013), lagu-lagu nasional mengandung nilai-nilai perjuangan, persatuan, dan kebanggaan yang dapat membentuk karakter siswa jika diajarkan secara menyeluruh.

Kemajuan teknologi memaksa kita untuk meningkatkan kemampuan untuk menggunakan dan memanfaatkannya. Proses pembelajaran akan menjadi sangat menarik jika para pendidik menyajikan materi dengan konsep kekinian atau modern. Karena jika para pendidik masih menggunakan teknik konvensional, hal tersebut akan membuat peserta didik kurang termotivasi dalam proses pembelajaran, sehingga proses belajar mengajar di kelas menjadi sangat membosankan. Hal ini didukung oleh penelitian Arsyad (2011), yang menunjukkan bahwa penggunaan media audiovisual dalam pembelajaran dapat meningkatkan minat dan pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan.

Salah satu solusi yang dapat diimplementasikan adalah pengembangan media pembelajaran berbasis video. Video pembelajaran memiliki keunggulan dalam menyampaikan materi secara visual dan audio secara bersamaan, sehingga lebih mudah dipahami oleh siswa. Media ini juga memungkinkan penyajian materi secara interaktif, menarik, dan kontekstual sesuai dengan kebutuhan siswa. Dengan menggunakan video pembelajaran, guru dapat menyisipkan lirik, melodi, serta narasi tentang sejarah dan makna lagu nasional secara terpadu. Hal ini sejalan dengan penelitian yang menunjukkan bahwa penggunaan media audiovisual dapat meningkatkan minat belajar dan pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran (Arsyad, 2011).

Untuk mendukung pengembangan video pembelajaran ini, aplikasi CapCut akan digunakan sebagai alat utama dalam proses produksi. CapCut dipilih karena kemudahan penggunaannya serta fitur-fiturnya yang memungkinkan pembuatan video yang menarik dan profesional. Dengan aplikasi ini, video pembelajaran dapat dirancang sedemikian rupa sehingga mampu menarik perhatian siswa sekaligus memberikan pengalaman belajar yang bermakna. Fitur-fitur seperti pengeditan audio, efek visual, serta penyisipan teks akan dimanfaatkan secara optimal untuk menyajikan materi lagu nasional secara jelas dan menarik.

Yang menjadi model dalam video pembelajaran ini adalah guru seni budaya itu sendiri. Hal ini didasarkan pada prinsip bahwa guru merupakan figur panutan yang ideal bagi siswa. Sebagai pendidik, guru tidak hanya berperan sebagai penyampai ilmu, tetapi juga sebagai contoh nyata yang dapat menginspirasi siswa. Dengan menjadi model dalam video, guru dapat menunjukkan teknik bernyanyi yang baik, sikap percaya diri, serta semangat kebangsaan yang ingin ditanamkan pada siswa. Kehadiran guru dalam video juga dapat menciptakan kedekatan emosional antara siswa dan materi pembelajaran, sehingga siswa merasa lebih terhubung dan termotivasi untuk belajar.

Pengembangan video pembelajaran ini juga bertujuan untuk mendukung himbauan pemerintah dalam memperkuat pendidikan karakter melalui seni budaya. Dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan, disebutkan bahwa setiap warga negara wajib menghormati dan memahami lagu kebangsaan serta lagu nasional sebagai identitas bangsa. Upaya ini sangat penting untuk menanamkan rasa cinta tanah air dan kebanggaan terhadap Indonesia sejak usia dini.

Dengan latar belakang ini, penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan video pembelajaran yang efektif dalam meningkatkan pemahaman siswa kelas 7 di MTs Negeri terhadap lagu nasional. Melalui media ini, diharapkan siswa dapat mengenal, memahami, dan menghargai lagu-lagu nasional sebagai bagian dari warisan budaya bangsa. Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata dalam memperbaiki kualitas pembelajaran seni budaya, khususnya dalam aspek bernyanyi lagu nasional.

Metodologi Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode Research and Development (R&D). Menurut Borg and Gall (1983), metode R&D adalah pendekatan sistematis yang bertujuan untuk mengembangkan dan menguji produk atau program pendidikan yang inovatif sebelum diterapkan secara luas. Dalam konteks ini, produk yang dikembangkan adalah video pembelajaran berbasis aplikasi CapCut untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap lagu nasional.

Untuk proses pengembangannya, digunakan model ADDIE, yang merupakan akronim dari lima tahap utama: Analysis, Design, Development, Implementation, dan Evaluation. Model ini banyak digunakan dalam pengembangan produk pendidikan karena sifatnya yang sistematis dan terstruktur (Branch, 2009).

Tahapan ADDIE

Analysis (Analisis)

Tujuan: Mengidentifikasi kebutuhan pembelajaran dan masalah yang dihadapi siswa dalam memahami lagu nasional.

Kegiatan:

Wawancara dengan guru seni budaya untuk mengetahui hambatan pembelajaran.

Observasi proses pembelajaran untuk melihat kesesuaian metode yang digunakan dengan kebutuhan siswa.

Analisis kurikulum untuk memastikan video sesuai dengan kompetensi dasar dan indikator pembelajaran.

Pendapat Ahli: Thiagarajan et al. (1974) menyatakan bahwa tahap analisis sangat penting dalam pengembangan media untuk memastikan produk sesuai dengan kebutuhan pembelajaran.

Design (Perancangan)

Tujuan: Merancang konsep video pembelajaran yang menarik dan interaktif.

Kegiatan: Membuat storyboard dan skenario video yang mencakup elemen visual, teks, dan audio.

Merancang alat evaluasi seperti pretest, posttest, dan angket respon.

Pendapat Ahli: Dick and Carey (1990) menyebutkan bahwa tahap perancangan harus memperhatikan karakteristik audiens agar media pembelajaran dapat diterima dengan baik oleh pengguna.

Development (Pengembangan)

Tujuan: Mengembangkan video pembelajaran berdasarkan rancangan yang telah dibuat.

Kegiatan: Perekaman video dengan guru seni budaya sebagai model utama.

Pengeditan video menggunakan aplikasi CapCut untuk menambahkan teks, animasi, dan efek visual.

Validasi produk oleh ahli media dan ahli materi untuk memastikan kualitas video.

Pendapat Ahli: Borg and Gall (1983) menegaskan bahwa pengembangan produk harus melewati proses validasi untuk menjamin keefektifan produk sebelum diuji di lapangan.

Implementation (Implementasi)

Tujuan: Menguji coba video pembelajaran pada siswa untuk mengetahui respon dan hasil belajar.

Kegiatan:

Penggunaan video dalam pembelajaran di kelas.

Pengumpulan data praktikalitas melalui angket respon guru dan siswa.

Pengukuran efektivitas melalui pretest dan posttest.

Pendapat Ahli: Reigeluth (1999) menyatakan bahwa tahap implementasi adalah momen penting untuk melihat kesesuaian media dengan situasi pembelajaran nyata.

Evaluation (Evaluasi)

Tujuan: Menilai keberhasilan video pembelajaran dan memberikan rekomendasi perbaikan.

Kegiatan: Evaluasi formatif di setiap tahap ADDIE untuk meningkatkan kualitas produk.

Evaluasi sumatif berdasarkan hasil pretest, posttest, dan respon siswa.

Pendapat Ahli: Scriven (1967) menyatakan bahwa evaluasi formatif bertujuan memperbaiki produk selama proses pengembangan, sementara evaluasi sumatif menilai keberhasilan produk secara keseluruhan.

Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah siswa kelas 7 di salah satu MTsN di Kecamatan Lubuk Basung, Kabupaten Agam. Guru seni budaya juga dilibatkan sebagai pengguna dan model dalam video pembelajaran.

Instrumen Penelitian

Validasi Media: Angket untuk ahli materi dan media, menilai kesesuaian isi, tampilan, dan kualitas teknis video.

Angket Praktikalitas: Respon guru dan siswa untuk mengukur kemudahan penggunaan dan daya tarik media.

Tes Hasil Belajar: Pretest dan posttest untuk mengukur pemahaman siswa terhadap lagu nasional.

Observasi dan Wawancara: Menguatkan data kuantitatif dengan pandangan langsung dari guru dan siswa.

Teknik Analisis Data

Validitas Media: Data validasi dianalisis menggunakan persentase skor, dengan kategori penilaian sangat baik (80-100%), baik (60-79%), cukup (40-59%), dan kurang (<40%).

Praktikalitas: Data angket dihitung dalam bentuk persentase skor untuk menentukan kategori praktikalitas media.

Efektivitas: Peningkatan hasil belajar diukur dengan gain score (Hake, 1999), yaitu selisih antara pretest dan posttest.

Analisis Kualitatif: Data wawancara dan observasi dianalisis untuk mendukung hasil kuantitatif.

Metode ini dirancang untuk memastikan bahwa video pembelajaran berbasis aplikasi CapCut tidak hanya efektif secara teknis tetapi juga relevan secara pedagogis, sebagaimana ditegaskan oleh Dick and Carey (1990). Dengan dukungan pendekatan ADDIE, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata bagi pendidikan seni budaya.

Hasil 

Penelitian ini mengembangkan video pembelajaran berbasis aplikasi CapCut untuk meningkatkan pemahaman siswa kelas 7 MTs terhadap lagu nasional pada mata pelajaran seni budaya. Berikut adalah hasil yang diperoleh:

Pengembangan Video Pembelajaran
Video pembelajaran dikembangkan menggunakan aplikasi CapCut, dengan guru seni budaya sebagai model utama. Video ini mencakup penjelasan lirik, melodi, teknik bernyanyi, serta makna lagu nasional yang disajikan dengan visual menarik dan interaktif. Media ini berhasil divalidasi oleh ahli materi dan ahli media, dengan hasil validasi menunjukkan skor rata-rata 92%, yang masuk dalam kategori sangat valid.

Praktikalitas Media Pembelajaran
Uji coba lapangan menunjukkan bahwa video pembelajaran sangat praktis digunakan baik oleh guru maupun siswa. Guru menilai media ini mudah diakses dan digunakan dalam pembelajaran, sementara siswa merasa terbantu dalam memahami lagu nasional. Hasil angket praktikalitas menunjukkan skor rata-rata 89%, yang termasuk kategori sangat praktis.

Efektivitas Media Pembelajaran
Efektivitas media diukur melalui pretest dan posttest yang dilakukan sebelum dan sesudah penggunaan video pembelajaran. Hasil analisis menunjukkan adanya peningkatan nilai rata-rata siswa dari 65 (kategori cukup) pada pretest menjadi 85 (kategori baik) pada posttest. Peningkatan sebesar 20 poin ini mengindikasikan bahwa video pembelajaran berbasis aplikasi CapCut efektif dalam meningkatkan pemahaman siswa terhadap lagu nasional.

Pengaruh Keterlibatan Guru
Guru yang menjadi model dalam video memberikan dampak positif terhadap keterlibatan siswa. Siswa merasa lebih termotivasi untuk belajar ketika melihat guru mereka sendiri memberikan contoh langsung, baik dalam teknik bernyanyi maupun pemahaman lagu nasional.

Respon Siswa
Respon siswa terhadap video pembelajaran sangat positif. Siswa merasa video tersebut membantu mereka lebih memahami lirik dan makna lagu nasional, serta memotivasi mereka untuk lebih mencintai lagu-lagu nasional sebagai bagian dari warisan budaya bangsa.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa video pembelajaran berbasis CapCut dapat menjadi alternatif media pembelajaran yang inovatif dan relevan untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap lagu nasional, khususnya dalam mata pelajaran seni budaya.

Berikut adalah hasil penelitian dalam bentuk tabel untuk mendukung artikel berdasarkan judul "Pengembangan Video Pembelajaran Berbasis Aplikasi CapCut untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa terhadap Lagu Nasional pada Mata Pelajaran Seni Budaya Kelas 7 MTs":

Aspek Penilaian

Indikator

Hasil

Kategori

Validitas Media

- Kesesuaian materi dengan tujuan pembelajaran.

Skor rata-rata validasi ahli: 92%

Sangat Valid

- Kejelasan penyajian video.

- Estetika visual dan kualitas audio.

Praktikalitas Media

- Kemudahan penggunaan oleh guru.

Skor rata-rata respon guru: 89%

Sangat Praktis

- Kemudahan pemahaman bagi siswa.

- Daya tarik dan interaktivitas media.

Efektivitas Media

- Peningkatan hasil belajar siswa (pretest-posttest).

Nilai rata-rata pretest: 65 (kategori cukup). Nilai rata-rata posttest: 85 (kategori baik).

Efektif

- Respon positif siswa terhadap media.

Mayoritas siswa menyatakan video membantu pemahaman mereka.

Dampak Keterlibatan Guru

- Motivasi belajar siswa.

Siswa lebih termotivasi belajar karena guru menjadi model dalam video.

Sangat Baik

Tabel ini menggambarkan hasil validasi, uji praktikalitas, dan uji efektivitas media pembelajaran yang dikembangkan. Hasil tersebut menunjukkan bahwa media pembelajaran berbasis CapCut memiliki validitas dan praktikalitas tinggi serta efektif dalam meningkatkan pemahaman siswa terhadap lagu nasional.

Simpulan

Penelitian ini menghasilkan video pembelajaran berbasis aplikasi CapCut yang valid, praktis, dan efektif untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap lagu nasional pada mata pelajaran seni budaya. Validitas media ini dinyatakan sangat baik oleh para ahli, sedangkan praktikalitasnya menunjukkan kemudahan implementasi di lingkungan sekolah. Efektivitas video pembelajaran terbukti melalui peningkatan signifikan pada hasil belajar siswa.

Selain itu, keterlibatan guru sebagai model dalam video memberikan dampak positif terhadap motivasi belajar siswa, menciptakan kedekatan emosional, dan meningkatkan minat terhadap pembelajaran lagu nasional. Media ini menawarkan solusi inovatif dan relevan untuk mengatasi keterbatasan fasilitas pembelajaran di madrasah, sekaligus mendukung upaya penanaman nilai-nilai nasionalisme melalui pendidikan seni budaya.

Video pembelajaran berbasis CapCut ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi pengembangan media pembelajaran lain yang adaptif dan menarik di bidang seni budaya.

Dengan demikian, hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa video pembelajaran dapat menjadi media inovatif yang efektif dan relevan dalam mendukung pembelajaran Seni Budaya, khususnya dalam memahami lagu nasional. Penggunaan video ini diharapkan dapat diadaptasi dan diterapkan lebih luas untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah.

Referensi

Arsyad, A. (2011). Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Atatu, S. (2023). Video Pembelajaran Seni Budaya Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Terhadap Materi Musik di SMP Negeri 7 Sentani. Cantata Deo: Jurnal Musik dan Seni, 1(2), 71-80.

Yudianto, A. (2017). Penerapan video sebagai media pembelajaran.

Elyandra, D., & Safitri, A. (2021). Pengembangan video pembelajaran seni budaya pada pokok bahasan seni tari dan sastra budaya kelas VII di SMPN 4 Sumbawa Besar. Jurnal Kependidikan, 5(2), 50-54.

Rusdiana, A. (2014). Konsep inovasi pendidikan.

Mahbubi, S. (2022). Peningkatan Proses dan Hasil Pembelajaran Teks Fabel Melalui Penggunaan Media Video Animasi pada Siswa Kelas VII MTs Miftahul Huda Kepanjen.

Hadi, S. (2017, May). Efektivitas penggunaan video sebagai media pembelajaran untuk siswa sekolah dasar. In Seminar Nasional Teknologi Pembelajaran Dan Pendidikan Dasar 2017 (pp. 96-102).

Hasanah, H. (2017). Teknik-teknik observasi (sebuah alternatif metode pengumpulan data kualitatif ilmu-ilmu sosial). At-Taqaddum, 8(1), 21-46.

Ratih, K., Srijono, D., Laksono, G. Y., Dewi, A. K., Jusup, B., Fitriyani, F., ... & Mirwanti, W. (2020). Penguatan nilai dan karakter nasionalisme melalui lagu wajib nasional di MI muhammadiyah tanjungsari, boyolali. Buletin KKN Pendidikan, 2(2), 75-78.

Kemendikbudristek. (2016). Permendikbud No. 39 Tahun 2016 tentang Penguatan Pendidikan Karakter.

Suryanto, S. (2019). Peran Musik dalam Pendidikan Karakter. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 4(1), 75-88.

Soetomo, S. (2013). Pendidikan Kewarganegaraan: Penguatan Identitas Bangsa dalam Konteks Global. Jakarta: Kencana.

Amri, M. (2014). Pendidikan Seni Budaya: Membangun Karakter Bangsa. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun