"He, Nak, virus itu ...,"
Ia mendorongnya, "Prakk!" pak RT terjatuh. Semuanya semakin takut.
"Virus corona kok takut! Hahahhaha konrona ... konrona ...," ia tertawa lebar, sengaja pleset-kan kata corona menjadi konrona6.
Beberapa orang temannya mencoba menahannya. Mereka memegangnya. Ia memberontak sekuat tenaga. Pada saat bersamaan, pak RT bangkit dibantu temannya.
"Sudah ... sudah ... , tidak apa-apa!" kata pak RT.
"Kalian tahu, saya hanya menjalankan amanah pemerintah. Ya, saya malu sebenarnya, tapi mau bagaimana lagi, menjadi abdi memang harus mampu menanggung malu, manakala warga tidak menerima segala himbauan!" pak RT meninggalkan mereka dengan wajah malu.
"Hei, kalian kok diam? Mana sopi-nya. Kita lanjut! Kenapa pula kita harus menjaga jarak!" teriaknya.
"Mati itu di tangan Tuhan, bukan tangan pak RT, hahahhahaha."
***
Ia masih demam. Pileknya pun tak sembuh-sembuh. Batuknya makin parah. Atas saran temannya, ia berdiam diri di rumah. Ia sangat ketakutan, apalagi informasi tentang virus corona semakin merebak. Ine tidak bisa berbuat apa-apa, selain berharap ada yang membelikannya obat demam, pilek, dan batuk, sebab tabungannya habis diambil anaknya.
4 Sopi: Arak khas Manggarai, Flores, NTT, yang terbuat dari sadapan aren yang dicampur dengan berbagai ramuan.