Mohon tunggu...
M. Hamse
M. Hamse Mohon Tunggu... Guru - Hobi Menulis

Hobi Menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Mumpung

24 Oktober 2022   07:40 Diperbarui: 24 Oktober 2022   07:51 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

                                                                                                                                     Mumpung

 

Mumpung masih pagi, sebelum hari merambat siang

Bebaskan bekumu! Segarkan ragamu itu

Buang unek-unekmu!

Ia sesat dalam keputusannya yang sempit, dalam benaknya yang tidak mengurai dengan baik maksud. Sesat yang meminggirkan hati untuk sekedar mencari arti hidup. Apa boleh di kata, terlanjur, ah, siapa yang menciptakan kata ini? Begitulah.

"Tidak semua pilihanmu baik. Terkadang pilihan orang juga baik. Ibarat masalah yang tidak bisa diselesaikan dengan hati dan pikiran sendiri. Toh solusi didapat dari pendapat orang!"

"Apa maksudnya, Bu?" tayanya ingin tahu.

Ibu hanya tersenyum kepadanya.

"Kalau kau lelah dalam pencarianmu, masih ada Ibu yang bisa membantu mencari yang kau cari."

"Aku tidak lelah mencari. Aku hanya sedikit letih menanti."

"Letih sedikit, lama-lama menjadi letih sebukit!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun