Mohon tunggu...
Mamat AS
Mamat AS Mohon Tunggu... Guru - Suka bertani

biar ganting asal kada pagat

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Dangdut

23 Juni 2024   20:29 Diperbarui: 23 Juni 2024   21:00 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

          "Malu kenapa?!"

          "Gak Cuma teman-teman. Guru dan orang-orang satu sekolahan selalu bertanya. Mengapa ibumu memberi nama kamu Dangdut?"

          "Kamu jawab apa?"

          "Hanya menggeleng."

          "Kenapa tak dijelaskan?"

          "Sudah. Belum purna, tapi!"

          "Apa katanya?"

          "Gak, katanya. Tapi cekikikan. Ketawa ngakak. Sebel, Dangdut!"

          "Kamu malu ibu beri nama Dangdut, nak?"

          "Iya!" suaranya serak.

          "Setelah malu. Apa yang kamu dapatkan? Apakah harga diri kamu jatuh? Kamu menjadi terhina dan pecundang, nak?" kali ini kata-kata Cibuk terasa berhembus di hati Dangdut dengan dahsyat. Nyaris menumbangkan tembok pertahanan emosinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun