Mohon tunggu...
Mamat AS
Mamat AS Mohon Tunggu... Guru - Suka bertani

biar ganting asal kada pagat

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Dangdut

23 Juni 2024   20:29 Diperbarui: 23 Juni 2024   21:00 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

          "Apaan, tu!?" sahut mbok Lik. Dangdut pasrah.

          "Ada Apa Dengan Dangdut, mbak." Jawab Cibuk santui sekali.

          "Cibuuk...." Rengek Dangdut, "Serius buk!"

          "Ibu sudah sangat serius ini...." Masih santai juga jawaban Cibuk,"Lihat wajah ibu. Sudah angker kayak Area Zona 5. Seram!"

          "Cibuk harus dengarkan omongan Dangdut."

          "Ya." Kumat lagi menjawab ringkes. Perhatian Cibuk hanya pada bungkusan. Tangannya masih  berusaha membuka buhul  ikatan.

          "Dangdut mau komplen. Masalah nama. Kenapa Dangdut Cibuk kasih nama Dangdut!? Jelek. Norak tau, buk!" serang  Dangdut.

          "Lalu?" jawab Cibuk kalem.

          "Malu buuu. Malu Dangdut!"

          "Naaa. Itu kamu sendiri nyebut Dangdut."

          "Maksudnya, saya buk. Me. I. My! "

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun