Mohon tunggu...
MomAbel
MomAbel Mohon Tunggu... Apoteker - Mom of 2

Belajar menulis untuk berbagi... #wisatakeluarga ✉ ririn.lantang21@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Wali Nikah

22 Maret 2019   11:00 Diperbarui: 22 Maret 2019   11:56 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (diambil dari Kompas.com)

"Makanya gaes... ngomong pake bahasa Indonesia yang benar kalau pingin aku dengar", ucap Bella sambil meringis. Buyar sudah prasangka buruknya terhadap Ardi. Ternyata tak ada yang disembunyikan dari tadi. Mereka ngobrol dengan bahasa "asing"nya demi kenyamanan semata. Sama seperti dirinya jika ketemu teman satu daerah, medoknya langsung mencuat tak tanggung-tanggung hahaha...

Ardi tersenyum simpul. Kemudian dia mulai sedikit demi sedikit menceritakan masalahnya. Albert, keponakannya, akan menikah Minggu depan. Ibu Albert yang merupakan kakak Ardi tak bisa datang. Begitu juga dengan kedua orangtua mempelai perempuan. Pemberkatan akan dilakukan di Jakarta.

Sampai disitu Bella bingung, segimana-gimananya orangtua masa iya tidak akan datang? Momen seumur hidup anaknya. Harusnya datang dong, gumam Neyna dalam hati.

Ardi menarik nafas panjang. Rona wajah memelas terlihat jelas. Apa ada yang salah ya, tanya Bella dalam hati. Dia tak mau terlalu agresif bertanya detil kepada Ardi.

"Jadi gini La... sebelumnya minta maaf. Aku mau minta tolong sama kalian berdua. Kebetulan kita ketemu disini. Aku tak tahu lagi mau minta tolong siapa...", kata Ardi serius sekaligus memelas.

"Agak susah juga masalahnya. Nggak gampang untuk minta tolong sama sembarang orang. Aku punya ponakan, Albert, dia calon Romo. Tahun depan sudah rencana untuk pentahbisan. Tapi ya nggak jadi, dia harus nikah", lanjut Ardi. Aku menyimak penjelasannya dengan saksama. Penuh dengan pertanyaan yang terpaksa kutahan.

"Calon Romo? Udah lama jadi frater gitu? " Bella bertanya seolah tak percaya akan apa yang didengarnya.

"Iya. Sudah 5 bulan, La... kasihan! Mama Albert marah besar. Dia nggak mau datang apapun alasannya. Ini urusan administrasi sudah beres, tinggal pemberkatan saja" Ardi mengambil botol minum kemudian meneguk air putih di dalamnya.

"Jadi, nanti aku dan istriku jadi wali nikah Albert. Kamu sama Anton jadi wali nikah ceweknya " lanjut Ardi, Bella terdiam. Obrolan Anton dan Ardi benar-benar diluar dugaan. Hati kecilnya menyesal telah berprasangka buruk sejak tadi.

Bella memainkan ikat rambut yang sedang dipegangnya. Galau hatinya tak dapat tertutupi.  Masa iya jadi wali nikah calon Romo? Bagaimana bisa sudah mau tahbisan kok malah ada cewe hamil? Duh, nggak salah kah itu?

Bella bukan tipe yang grusa-grusu melakukan sesuatu. Dalam segala hal, dia akan selalu menimbang-nimbang baik-buruk ataupun benar-salah. Segala sesuatu diperhitungkan dengan saksama. Kalau istilah Anton : terlalu banyak mikir!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun