Mohon tunggu...
M. Ali Amiruddin
M. Ali Amiruddin Mohon Tunggu... Guru - Guru SLB Negeri Metro, Ingin berbagi cerita setiap hari, terus berkarya dan bekerja, karena itu adalah ibadah.

Warga negara biasa yang selalu belajar menjadi pembelajar. Guru Penggerak Angkatan 8 Kota Metro. Tergerak, Bergerak dan Menggerakkan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Sukolilo: Kekerasan di Masyarakat dan Sanksi Sosial, Bagaimana Menyikapinya?

23 Juni 2024   00:47 Diperbarui: 23 Juni 2024   08:38 511
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA

Makanya pihak pemilik dan ketiga temannya sengaja mencari sendiri di daerah Sukolilo tersebut karena ingin segera menemukan kendaraannya dengan risiko mengalami kekerasan fisik.

Bayangkan saja ketika daerah yang awalnya dianggap baik, tiba-tiba dicap sebagai kampung begal karena diketahui bahwa di daerah tersebut banyak diketemukan kendaraan "bodong" dan ada beberapa kendaraan tersebut yang telah diekspor ke luar negeri.

Sebuah fakta yang mencengangkan yang terjadi di daerah yang saya kira pihak aparat tidak mungkin tidak mengetahui bahwa kendaraan-kendaraan itu bisa bebas ekspor tapi kondisi kendaraannya tidak layak jual atau ilegal. 

Apakah ini sebuah kelalaian atau kesengajaan yang kita pun kurang begitu tahu. Mungkin pihak yang berwenang yang mengetahui persoalan ini.

Ketiga, mungkin saja pihak aparat setempat tidak mengetahui aksi penggelapan kendaraan tersebut karena luput dari pemeriksaan. Dan mungkin saja aparat tidak begitu peduli pada kasus-kasus kendaraan tersebut, karena persoalan lain dianggap lebih penting untuk diusut secara tuntas.

Babinsa dan Babinkamtibmas adalah ujung tombak pemberdayaan masyarakat dan penampung suara-suara masyarakat bawah. Jika kedua sosok ini dapat optimal dalam menunaikan tugasnya, sepertinya kondisi masyarakat di daerah tersebut sedikit banyak lebih tertata. 

Meskipun fakta di lapangan kadang ketika aparat tegas saja sudah langsung mendapat pertentangan dari masyarakat. Makanya masyarakat setempat seperti mendapatkan kesempatan untuk melakukan tindakan ilegal tersebut.

Mengarahkan masyarakat pada kebiasaan yang baik dalam memahami hukum dan bagaimana efek yang dialami jika melawan dan melanggar hukum seharusnya menjadi pekerjaan rumah yang tidak boleh dianggap remeh.

Semoga ke depannya tokoh-tokoh masyarakat dan pemerintah daerah serta aparat setempat berkolaborasi dalam melakukan pendidikan dan sosialisasi tentang hukum.

Menyadarkan masyarakat memang tidak mudah, tentunya butuh kerja keras dari semua pihak

Keempat, rumitnya persoalan ekonomi kadang sosok yang awalnya begitu baik tiba-tiba kehilangan harapan dan melampiaskan kesulitannya itu dengan tindakan kejahatan. Ketika mencari penghidupan saja sulit bagaimana mau mencukupi kebutuhan sehari-hari. Maka bagi mereka yang tidak mampu mengendalikan dirinya, maka perbuatan ilegal pun dilakukan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun