Jika melihat sejarah manusia, bahwa manusia itu selalu memiliki dua unsur, ada yang baik dan buruk. Ada yang jahat ada juga yang penyayang. Ada yang begitu toleran dan ada juga yang rasis.Â
Hal ini seringkali terjadi di dalam masyarakat yang kompleks. Semua adalah kondisi yang turut mengikis makna-makna toleransi dan kemanusiaan dalam kehidupan manusia itu sendiri.
Nah, jika terjadinya kekerasan di Kecamatan Sukolilo itu mungkin salah satu atau sebagian dari kekerasan yang terjadi di tengah -tengah masyarakat. Karena jika kita membaca berita di berbagai daerah, ada banyak bentrokan massa, pelajar, pemuda yang tawuran, atau kasus menghilangkan nyawa teman, saudara bahkan keluarga sendiri yang terjadi di tengah-tengah masyarakat.
Mengapa ini terjadi?Â
Pertama, masyarakat itu awalnya adalah baik, tapi mulai tergerus sifat kebaikannya dikarenakan benturan masalah, informasi yang kurang tepat, dan gesekan-gesekan dari berbagai pihak yang sejatinya kadang gesekan itu amat tidak manusiawi.Â
Mana mungkin dua masyarakat yang awalnya rukun, akibat gesekan orang perorangan, atau sosok provokator dan atau pihak yang tidak bertanggung jawab, mengakibatkan masyarakat yang awalnya baik, mengalami perubahan perilaku.
Dan sayangnya banyak pula masyarakat yang begitu mudah mempercayai informasi yang disebarkan, tanpa cek dan ricek terlebih dahulu.Â
Selain faktor karena gesekan atau hasutan dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab, boleh jadi karena tingkat pendidikan masyarakat yang dapat dibilang rendah. Jadi tidak berpikir dengan jernih ketika mendapatkan informasi negatif tadi.Â
Hal tersebut karena kurangnya pengetahuan terkait sebab dan akibat dan apa yang terjadi jika pelanggaran hukum terjadi. Tahunya bareng-bareng memberikan sanksi kepada sosok yang difitnah tadi, disebabkan karena ketidaktahuan akan informasi dan sanksi hukum yang akan didapatkan jika aktivitas itu benar-benar dilakukan.
Kedua, ada indikasi dan beberapa pernyataan berbagai pihak dari media massa, bahwa kasus-kasus yang terjadi seolah-olah tidak mendapat respons dari pemerintah daerah (desa dan kecamatan). Bahkan aparat keamanan sendiri dianggap diam dengan banyaknya kasus penggelapan di daerah tersebut.
Bahkan dari informasi yang disebar di media massa, kasus kehilangan kendaraan tersebut sudah dilaporkan pada aparat dan sampai kejadian pengeroyokan ini terjadi kasus itu pun belum terungkap.Â