Dengan tindakan atau laku anak yang berdasar pada kontrol diri dan keyakinan diri akan nilai-nilai kebajikan, maka akan membawa anak-anak tersebut bertanggung jawab, mandiri dan merdeka dengan apa yang akan dan telah dilakukannya.Â
Mereka menyadari semua kesalahan sebagai sebuah konsekuensi setiap makhluk berpotensi melakukan kesalahan, serta alasan apa yang mendasarinya, namun kemudian sang anak akan dibawa pada keyakinan diri, keyakinan kelas dan sekolah yang akan menjadi acuan bagaimana mereka berbuat dan bertindak sesuai dengan nilai-nilai kebajikan yang telah diyakininya.
Restitusi juga merupakan proses kolaboratif yang mengajarkan anak bagaimana mencari solusi atas masalahnya, dan membantu anak berpikir tentang orang yang mereka inginkan dan bagaimana mereka memperlakukan orang lain. (Chelsom Gossen, 1996, dalam pasundanekspress.co)
Dengan restitusi diharapkan anak-anak menyadari sendiri kesalahannya dan ia mampu menyelesaikan masalahnya di kemudian hari. Menjadi pribadi yang bertanggung jawab, mandiri dan merdeka.
Salam
Metro, 3 Juni 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H