Hanya 49% orang Amerika yang menganggap AS adalah negara demokratis dan Jepang peringkat No. 40, hanya 46% masyarakat yang percaya bahwa Jepang adalah negara demokrasi, negara dan kawasan terbawah, diikuti oleh Venezuela, Iran, Hongaria, dll.
Seperti yang disebutkan sebelumnya di majalah "Economist", Norwegia menempati urutan pertama dalam demokrasi, yang berarti bahwa Norwegia adalah negara paling demokratis di dunia dalam apa yang disebut oleh pakar di majalah ini.
Namun dalam survei Dalia Institute, hanya 71% orang Norwegia yang menganggap negaranya sebagai negara demokratis.
Dan di Tiongkok 73% orang menganggap Tiongkjok adalah negara demokratis, yang berarti orang Tiongkok menganggap Tiongkok adalah negara demokratis lebih tinggi daripada orang Norwegia yang berpikir bahwa negara mereka adalah negara demokratis. Rasio ini, jadi hasil jajak pendapat sangat berbeda dari apa yang dibayangkan elit Barat dan publik Tiongkok secara umum.
Jadi apa penyebab dari perbedaan di atas ini, para peneliti pikir penyebab ini ada beberapa alasan.
Pertama, karena jajak pendapat ini ditujukan kepada orang biasa, bukan kepada apa yang disebut ahli.
Kedua, pertanyaan yang diajukan dalam jajak pendapat ini lebih dekat dengan pemahaman Tiongkok tentang demokrasi, yaitu pemerintah harus melayani rakyat. Jajak pendapat ini mengajukan beberapa pertanyaan yang berbeda dari jajak pendapat sebelumnya.
Misalnya, pertanyaannya adalah "Apakah menurut Anda pemerintah negara Anda hanya melayani kepentingan segelintir orang?" Di Amerika Serikat, 52% orang berpikir bahwa "pemerintah mereka hanya melayani kepentingan sebagian kecil dari mereka", sedangkan proporsi ini jutru hanya 13% di Tiongkok.
Dengan kata lain, sebagian besar orang Tiongkok percaya bahwa pemerintah Tiongkok adalah pemerintahan untuk kepentingan mayoritas, sedangkan mayoritas di AS percaya bahwa pemerintahan AS adalah untuk kepentingan minoritas.
Persoalan apakah pemerintah melayani mayoritas, tiga teratas adalah tiga negara Asia, Tiongkok, Vietnam dan Singapura.
Pertanyaan lainnya adalah "Apakah menurut Anda para pemimpin bisnis dan CEO di negara Anda hanya melayani kepentingan segelintir orang?"