Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Kini AS Baru Merasakan Cita Rasa Operasi Kebebasan Bernavigasi

28 Februari 2020   16:37 Diperbarui: 1 Maret 2020   09:59 1448
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebelum membahas hal di atas, ada baiknya kita sekedar mengetahui tentang hukum teritori laut international.

The UN Convention on the Law of the Sea (UNCLOS) atau  Konvensi PBB tentang Hukum Laut (UNCLOS) adalah perjanjian internasional yang mendefinisikan hak dan tanggung jawab negara-negara sehubungan dengan penggunaannya atas lautan di dunia.

Mulai berlaku pada tahun 1994. Meskipun AS belum meratifikasi UNCLOS, mereka harus mematuhi banyak ketentuannya, dan dukungan kuat ada dalam komunitas kebijakan luar negeri AS untuk meratifikasinya.

Fitur maritim adalah bagian dari permukaan bumi yang terjadi di lautan yang tidak tertutup air. UNCLOS mendefinisikan tiga jenis fitur maritim:

  1. Pulau
  2. Karang atol
  3. Ketinggian air surut (low-tide elevation)

Pulau adalah wilayah daratan yang terbentuk secara alami, dikelilingi oleh air, yang selalu berada di atas air dan mampu mempertahankan tempat tinggal manusia atau kegiatan ekonomi.

  • Area tanah yang terbentuk secara alami
  • Dikelilingi oleh air
  • Selalu di atas air
  • Dapat mempertahankan untuk tempat tinggal manusia atau kegiatan ekonomi

Sumber: www.belfercenter.org
Sumber: www.belfercenter.org

Karang atol juga merupakan area alami yang terbentuk dari tanah yang dikelilingi oleh air, yang selalu berada di atas air, tetapi tidak seperti pulau, karang atol tidak mampu mempertahankan/menunjang tempat tinggal manusia atau kegiatan ekonomi.

  • Area tanah yang terbentuk secara alami
  • Dikelilingi oleh air
  • Selalu di atas air
  • Tidak dapat mempertahankan/menunjang tempat tinggal manusia atau kegiatan ekonomi

Sumber: www.belfercenter.org
Sumber: www.belfercenter.org

Ketinggian air surut adalah di atas air pada saat air surut, tetapi tenggelam pada saat air pasang.

  • Area tanah yang terbentuk secara alami
  • Dikelilingi oleh air
  • Di atas air saat air surut
  • Terendam air pasang

Sumber: www.belfercenter.org
Sumber: www.belfercenter.org

Perbedaan antara fitur maritim (yaitu pulau, karang atol, dan ketinggian air surut) penting karena masing-masing fitur ini menghasilkan zona maritim yang berbeda. Ada tiga zona maritim dasar:

  1. Laut teritorial
  2. Zona yang berdekatan (The contiguous zone)
  3. Zona ekonomi eksklusif (ZEE) atau the exclusive economic zone (EEZ)

Sumber: www.belfercenter.org
Sumber: www.belfercenter.org

Laut teritorial membentang 12 mil laut dari daratan dan dianggap sebagai wilayah berdaulat suatu negara; kedaulatan ini meluas ke wilayah udara di atasnya (92 km) dan dasar laut di bawah laut teritorial.

Zona yang berdekatan dimulai ketika laut teritorial berakhir -12 mil laut dari darat- dan meluas 12 mil laut lainnya, berakhir 24 mil laut dari darat. Zona yang berdekatan bukanlah wilayah kedaulatan suatu negara; itu dianggap sebagai bagian dari perairan internasional.

ZEE / zona ekonomi eksklusif memanjang 200 mil laut dari daratan dan meliputi laut teritorial dan zona yang berdekatan. Dalam 200 mil laut ini, negara memiliki hak khusus untuk eksplorasi dan eksploitasi sumber daya alam.

Fitur maritim juga menghasilkan landas kontinental, yang terdiri dari dasar laut yang membentang di luar laut teritorial negara. Namun, hak-hak negara atas landas kontinennya mungkin tidak melanggar hak navigasi negara-negara lain. Di sini, landas kontinen tidak akan dibahas.

Sumber: www.belfercenter.org
Sumber: www.belfercenter.org

Melintasi Batas Teritori engan Otorisasi

Suatu negara mengharuskan kapal memberikan pemberitahuan dan mendapatkan otorisasi terlebih dahulu untuk perjalanan yang dianggap tidak bersalah melalui laut teritorialnya. 

Ini tidak sesuai dengan ketentuan UNCLOS. (Ingatlah bahwa semua kapal dari semua negara bagian menikmati hak lintas tidak bersalah melalui laut teritorial negara lain, dan memberikan atau memperoleh izin terlebih dahulu tidak diperlukan.)

AS Menjadi Pongah

AS ingin memprotes persyaratan bahwa kapal harus memberi pemberitahuan dan mendapatkan otorisasi terlebih dahulu untuk perjalanan yang dianggap tidak bersalah, tetapi dalam skenario ini tidak membantah keberadaan laut teritorial.

Sumber: www.belfercenter.org
Sumber: www.belfercenter.org

AS dengan berlayar di bawah bagian yang tidak bersalah melalui laut teritorial, tetapi AS melakukannya tanpa memberi tahu  atau menunggu memperoleh otorisasi terlebih dahulu. 

Akibatnya, AS transit di bawah lintasan yang dianggap tidak bersalah dan melakukan operasi navigasi yang bebas. Dengan kata lain, lintasan yang dianggap tidak bersalah dan kebebasan operasi navigasi tidak harus saling eksklusif.

Hal di atas terjadi pada kerena AS merasa sejak runtuhnya Uni Soviet, AS telah menjadi satu-satunya negara adikuasa di dunia. Baik dalam hal ekonomi, teknologi dan kekuatan militer, AS jauh di atas negara-negara lain di dunia. Setelah tidak memiliki saingan dengan bubarnya Uni Soviet, AS tidak memiliki kekhawatiran ketika berhadapan dengan urusan internasional.

Dengan situasi demikian, AS merasa patut menjadi polisi dunia, dan memberikan petunjuk tentang hal-hal apa saja di negara lain, dan bahkan lebih buruk secara langsung menggulingkan rezim negara lain.

Misalnya, Irak dan Libya. Jika bukan karena tindakan tegas Rusia, rezim Bashar al-Assad Suriah sudah digulingkan oleh AS. Dapat dikatakan bahwa AS telah memainkan kepongahannya di seluruh dunia.

Hingga saat ini, AS terus mempromosikan operasi kebebasan bernavigasi (FONOP/Freedom of Navigation Operations) di mana saja di dunia.

FONOPs adalah metode dengan kekuatan tidak mematuhi UNCLOS dan menghindari ketentuan-ketentuannya dengan memaksakan kebebasan bernavigasi melalui tindakan langsung, menggunakan kapal untuk berlayar melalui semua area laut yang tidak diizinkan dalam UNCLOS, dan khususnya area-area bagian negara yang telah diusahakan untuk menutup navigasi bebas sebagai yang didefinisikan di bawah UNCLOS.

Jadi Operasi Kebebasan Bernavigasi adalah operasi oleh angkatan laut dan udara AS yang memaksa hak dan kebebasan yang diakui secara internasional dengan menantang klaim maritim yang dianggapnya berlebihan, dan sengaja mengabaikan hukum internasional.

Pelajaran dari Rusia Buat AS

Sumber: Military Times
Sumber: Military Times

Beberapa waktu lalu, AS sendiri telah mencicipi cita rasa FONOPs.

Seperti kita ketahui AS saat ini memiliki jumlah kapal induk terbesar di dunia, dan kinerja kapal induk AS jauh di atas negara lain. Dengan mengandalkan keunggulan Angkatan Laut, AS melakukan banyak hal untuk mengarungi kapal perangnya ke perairan teritorial negara lain. Hanya ada sebuah negara di dunia yang belum pernah dilanggar AS.

Negara ini adalah Rusia. Bulan Desember kapal pengintai Viktor Leonov dengan No. lambung 175, salah satu kapal AL-Rusia, berlayar dalam jarak 12 mil laut dari garis pantai AS, yang selama ini dinyatakan sebagai kebebasan bernavigasi. Militer AS juga mengirim kapal perusak untuk melacak dan memantau di dekatnya.


Menurut data yang dirilis oleh Rusia, kapal pengintai itu memiliki panjang 9,15 meter dan lebar 14,5 meter dengan bobot muatan penuh 3.500 ton, kecepatan 16,5 knot, kemampuan jarak tempuh kisaran 7000 mil laut, kemampuan mandiri di laut selama 45 hari, dengan awak 220. 

Masuk dalam pelayanan AL-Rusia pada 1988 pada Armada Utara Rusia.  Selain itu, kapal pengintai ini membawa radar buatan Rusia dan peralatan elektronik akustik. Justru karena itu AL-AS, dengan berlayar jarak 12 mil laut dari pantai timur AS, maka AL-AS menganggap seperti sedang menghadapi musuh.

Karena posisi ini area aktif kapal selam nuklir AS, dan tidak jauh dari daerah ini adalah pangkalan kapal selam nuklir AS, ada delapan kapal selam kelas Ohio yang ditempatkan di sini sepanjang tahun, namun karena AS merasa kekuatan angkatan lautnya yang kuat dan hebat, yakin tidak ada negara yang berani berlayar bebas di lepas pantai dekat AS.

Oleh karena itu, AS selalu mengusulkan perairan teritorial hanya tiga mil laut. Dan kini kapal pengintaian Rusia mendekat ke lepas pantai di AS, ini dapat dikatakan telah memberi AS tamparan keras. Karena FONOPs merupakan usulan AS sendiri yang dipaksakan.

Dengan Rusia kali ini berlayar mendekati lapas pantai AS, membuat AS menjadi serba salah.

Selama kapal pengintai Viktor Leonov 175 ini berada di area ini, dapat dikatakan telah berhasil mengumpulkan berbagai informasi elektronik dan data hidrologi, dan data-data dari kapal selam nuklir AS yang berada disitu, mengingat sifat khusus dari kapal 175 ini.

Perlu diketahui bahwa gelombang radio yang dikeluarkan oleh masing-masing kapal selam nuklir berbeda. Mengumpulkan data ini dan menyimpannya dalam data base dapat digunakan untuk menentukan kapal selam nuklir mana yang dimasukkan ke dalam medan pertempuran selama masa perang kelak. Menggunakan data ini sebagai dasar untuk menyesuaikan keunggulan kekuatan pasukan/armada untuk menghadapi ini.

Selain itu, mendeteksi hidrologi dan medan bawah laut dapat menentukan apakah sebuah kapal selam terletak di dasar laut, dan kemudian dapat membangun model untuk secara akurat mengontrol pergerakan militer AS.

Tapi berhubung AS sendiri yang mengusulkan FONOPs, meskipun mereka merasa tidak puas dengan perilaku Rusia, tapi hanya bisa menguntuk Viktor Leonov No.175 dengan mematikan lampu suar ketika jarak pandang tidak jauh (berkabuat), dan juga tidak menanggapi permintaan kapal dagang yang lewat di lokasi ini.  

Sehingga mengakibatkan dampak signifikan pada keselamatan navigasi. Tapi dengan tindakan ini AS juga tidak berhasil membuat kapal pengintai ini menjauh.

Sekarang kapal pengintai Rusia berada di ambang pintu AS, dan  itu telah menjadi apa yang telah dilakukan AS dengan maunya sendiri selama ini . Dengan kata lain, jika AS tidak memperhatikan perilaku hegemoniknya sendiri, ketika kekuatan Rusia semakin pulih, AS akan ada pembalasan balik yang lebih kuat dari Rusia.

Peran Tiongkok di Balik Operasi

Tiongkok telah mengulurkan tangannya untuk membantu AL-Ruisia selama beberapa dekade ini, dan akhirnya menghantarkan kapal logistik/pemasok generasi baru yang terintegrasi. Kapal logistik sangat penting perannya di belakang layar untuk AL yang melakukan operasi ke lautan lepas.

AL-Rusia yang pada era Uni soviet pernah besar yang dapat mengarungi lima Samudera, sekarang sudah bak harimau masuk desa yang dapat diganggu anjing,  dengan kata lain kemampuan melemah, kapal logistik utamanya situasinya lebih buruk lagi, selain ketinggalan teknologinya juga sudah tua.

Sekarang kapal logistik Rusia berukuran sedang terbaru siap masuk dalam layanan AL-Rusia. Peralatan utama di kapal baru ini dibuat oleh perusahaan di Tiongkok.

Menurut laporan situs militer Rusia, pada 21 Januari, kapal logistik baru ini ditempatkan di pelabuhan Severomorsk, pangkalan pelabuhan Armada Utara Rusia, sebagai kapal berukuran sedang. Kapal logistik ini merupakan kapal logistik armada baru pertama yang terima selama hampir 30 tahun.

Kapal logistik baru ini, memulai konstruksi/dibangun di Nevsky Shipyard pada 2014, diluncurkan pada Mei 2016 dan mulai melayani AL di negara itu selama satu setengah tahun hingga Mei 2018 baru masuk dalam jajaran resmi AL-Rusia.

Pada 2013, Galangan Kapal Nevsky memenangkan kontrak kapal logistik ukuran  menengah baru 23130, yang terutama dirancang untuk Armada Utara.

Kapal ini panjang 130 meter mengadopsi sternboat thruster mesin diesel bola tunggal dengan bobot muat penuh 9000 ton, dengan kecepatan maksimum 16 knot, hanya membutuhkan awak 24 orang. Meningat kebutuhan untuk beroperasi di daerah dingin, kapal ini dilengkapi kemampuan untuk berlayar menerjang es.

Perlu disebutkan di sini, kapal ini memiliki tingkat pasokan bahan bakar minyak dan air yang paling maju yang dimiliki Rusia sekarang, dan memakai sistem pasokan terintegrasi yang dibuat perusahaan pelayaran atau galangan kapal Tiongkok.

Pada 2015, Rusia telah memesan kepada CSSC (China State Shipbuilding Corporation) dua set peralatan pengisian vertikal untuk kargo kering horizontal dan peralatan pengisian kargo malam hari (horizontal dry cargo and night cargo replenishment equipment) untuk kapal logistik baru AL-Rusia yang sedang dibangun.

Peralatan ini sangat memuaskan dan diakui pihak Rusia, sedang penyelesaian lebih dari tiga tahun kebelakang dari ketentuan kontrak, sebagian akibat terkena sanksi Barat.

Karena pembangkit listrik utama dan sebagian besar peralatan tambahan kapal diimpor, sebagian besar peralatan tambahan kemungkinan merujuk pada sistem kapal logistik.

AL Rusia telah mewarisi sebagian besar kapal utama bekas AL Uni Soviet, dan kapal-kapal logistik yang aktif tidak diragukan lagi merupakan sisa-sisa dari dinasti sebelumnya.

Kapal Penjelajah Borisculli terbesar yang memiliki bobot muat 20.000 ton, dan hanya tertinggal Boris Butomaho di Samudra Pasifik Bunov 10.000 ton yang beroperasi di Armada Laut Hitam. 

Kapal induk Minsk telah menjadi obyek turis di Tiongkok. Dan 2 kapal penjelajah 10.000 ton tua lainnya juga masih dalam pelayanan. Kapal-kapal logistik lainnya telah di besi-tuakan.

Sedang perkembangan pembangunan kapal logistik terintegrasi di Tiongkok selama 20 tahun ini berkembang dengan pesat.

Kapal logistik Tiongkok 20.000 ton kelas 903 yang dapat melakukan pelayanan skala besar, 40.000 ton kelas 901 kapal logistik pemasok kapal cepat menjadi pemasok besar dan masuk dalam gugus kapal induk. Sehingga untuk memasok kapal-kapal perang AL-Rusia akan tidak ada masalah.

AS, Rusia, Tiongkok adalah perwakilan dari tingkat dunia maju. Selama ini militer AS menjadi salah satu yang paling maju.

Sumber: National Review
Sumber: National Review

Kapal Perusak/Penggempur siluman mereka dari kelas yang sama dengan 055 akan memiliki kemampuan untuk melakukan men-target segala titik dunia dalam hitungan 1 jam.

Target-target jarak jauh apapun akan dicapai dalam hitungan 1 jam, telah membangkitkan perhatian dan keraguan banyak pengamat militer. Bahkan mereka secara terus terang menyatakan bahwa tindakan AS sepenuhnya mengungkap akar permasalahan militer AS. Karena Senjata hipersonik mampu menghantam segala titik di dunia dalam waktu hanya dalam setengah jam.

Rudal jarak jauh militer AS bisa mencapai  target apa pun di bumi dalam waktu 60 menit, meskipun tidak ada parameter terperinci, tetapi deskripsi kali ini berbeda jauh  dari senjata hipersonik, lagipula rudal Mach 5 dan rudal Mach 10 semuanya hanya termasuk rudal supersonik.

Media Inggris juga mengatakan bahwa rudal baru itu akan menjadi kapal perang paling canggih dari AL AS untuk memainkan peran strategis dalam pertempuran dan senjata pembalasan.

Seperti kita ketahui meskipun AS adalah negara pertama yang mempelajari senjata hipersonik, tapi belakangan ini AS tertinggal dari Rusia dan Tiongkok. Ini yang membuat risau AS. Tapi dengan tiba-tiba sekarang menyatakan melengkapi dengan senjata supersonik , ini yang membuat banyak pengamat militer ragu.

Masalah penting lainnya adalah bahwa AS akan melengkapi pada kapal perusak kelas Zumwalt. Namun karena kesalahan dalam menentukan strategis proyek kapal perang terkait telah dihentikan.

Saat ini, hanya ada tiga kapal perusak kelas Zumwalt di AL-AS. Lebih penting lagi, Krena AL-AS melihat daya gempurnya tidak memenuhi targetnya, AL-AS bahkan akan menghapuskannya.

Pengamat militer melihat justru kapal tersebut yang akan dilengkapi dengan rudal baru, mereka benar-benar tidak tahu apa yang dipikirkan orang AS. Bahkan jika memang rudal ini sangat bagus, tapi dengan hanya dengan tiga kapal perusak kekuatan tempur apa yang bisa diberikan?

Langkah-langkah ini yang memaparkan akar masalah militer AS. Dalam menghadapi proyek yang jelas tidak berarti, mereka akan tetap menginvestasikan sumber daya di dalamnya, terlepas dari situasi aktual. Ini adalah kasus untuk kelas Zumwalt, dan juga untuk kapal induk AS Kelas Gerald Ford.

AS selalu enggan mengakui kenyataan bahwa mereka telah ketinggalan, dan telah mengerahkan semua kekuatannya dalam proyek-proyek yang tidak dapat diselesaikan.


Ini adalah akar penyebab dari fakta bahwa militer AS tidak berkembang sebaik sebelumnya. Karena merasa dirinya paling hebat dan menjadi pongah.

Dengan mengetahui situasi AS yang demikian, dan provokasi AS yang kerap kali dilakukan di Selat Taiwan dan Laut Tiongkok Selatan yang diklaim Tiongkok sebagai wilayahnya dengan alasan FPNOPs, maka baru-baru ini AL-PLA juga melakukan hal yang sama di dekat lepas pantai AS ( akan ditulis dalam tulisan berikutnya).

Sumber:
Media TV dan Tulisan Luar Negeri
belfercenter.org
tass.com/defense/1078861

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun