Beberapa waktu lalu, AS sendiri telah mencicipi cita rasa FONOPs.
Seperti kita ketahui AS saat ini memiliki jumlah kapal induk terbesar di dunia, dan kinerja kapal induk AS jauh di atas negara lain. Dengan mengandalkan keunggulan Angkatan Laut, AS melakukan banyak hal untuk mengarungi kapal perangnya ke perairan teritorial negara lain. Hanya ada sebuah negara di dunia yang belum pernah dilanggar AS.
Negara ini adalah Rusia. Bulan Desember kapal pengintai Viktor Leonov dengan No. lambung 175, salah satu kapal AL-Rusia, berlayar dalam jarak 12 mil laut dari garis pantai AS, yang selama ini dinyatakan sebagai kebebasan bernavigasi. Militer AS juga mengirim kapal perusak untuk melacak dan memantau di dekatnya.
Menurut data yang dirilis oleh Rusia, kapal pengintai itu memiliki panjang 9,15 meter dan lebar 14,5 meter dengan bobot muatan penuh 3.500 ton, kecepatan 16,5 knot, kemampuan jarak tempuh kisaran 7000 mil laut, kemampuan mandiri di laut selama 45 hari, dengan awak 220.Â
Masuk dalam pelayanan AL-Rusia pada 1988 pada Armada Utara Rusia. Â Selain itu, kapal pengintai ini membawa radar buatan Rusia dan peralatan elektronik akustik. Justru karena itu AL-AS, dengan berlayar jarak 12 mil laut dari pantai timur AS, maka AL-AS menganggap seperti sedang menghadapi musuh.
Karena posisi ini area aktif kapal selam nuklir AS, dan tidak jauh dari daerah ini adalah pangkalan kapal selam nuklir AS, ada delapan kapal selam kelas Ohio yang ditempatkan di sini sepanjang tahun, namun karena AS merasa kekuatan angkatan lautnya yang kuat dan hebat, yakin tidak ada negara yang berani berlayar bebas di lepas pantai dekat AS.
Oleh karena itu, AS selalu mengusulkan perairan teritorial hanya tiga mil laut. Dan kini kapal pengintaian Rusia mendekat ke lepas pantai di AS, ini dapat dikatakan telah memberi AS tamparan keras. Karena FONOPs merupakan usulan AS sendiri yang dipaksakan.
Dengan Rusia kali ini berlayar mendekati lapas pantai AS, membuat AS menjadi serba salah.
Selama kapal pengintai Viktor Leonov 175 ini berada di area ini, dapat dikatakan telah berhasil mengumpulkan berbagai informasi elektronik dan data hidrologi, dan data-data dari kapal selam nuklir AS yang berada disitu, mengingat sifat khusus dari kapal 175 ini.
Perlu diketahui bahwa gelombang radio yang dikeluarkan oleh masing-masing kapal selam nuklir berbeda. Mengumpulkan data ini dan menyimpannya dalam data base dapat digunakan untuk menentukan kapal selam nuklir mana yang dimasukkan ke dalam medan pertempuran selama masa perang kelak. Menggunakan data ini sebagai dasar untuk menyesuaikan keunggulan kekuatan pasukan/armada untuk menghadapi ini.