Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Mengapa Kebangkitan dan Kemajuan Tiongkok Bisa dalam Perdamaian?

13 November 2019   21:03 Diperbarui: 13 November 2019   21:10 2772
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: www.beltandroad.news

Yang  Ke-empat, mengambil sikap mencari keuntungan dan menghindari bahaya.
Tiongkok merupakan salah satu penerima manfaat terbesar dari globalisasi ekonomi, namun pencapaian ini sangat sulit dan tidak mudah.

Melihat ke belakang pada tahun-tahun ketika negara-negara utama Barat mempromosikan globalisasi, namun globalisasinya pada dasarnya adalah globalisasi neoliberal, yang tidak hanya ekonomi tetapi juga politik. Ini berisi apa yang disebut liberalisasi, privatisasi, pemasaran, demokratisasi, dll.

Lain dari Barat pemimpin-pemimpin Tiongkok dari Deng Xiaopng, ke Jiang Zemin, ke Hu Jintao dan  ke Xi Jinping, menganggap globaliasasi adalah tren historis dan Tiongkok harus mengikuti tren ini.

Namun, globalisasi juga merupakan pedang bermata dua, jika ditangani dengan sangat baik akan membawa manfaat bagi masyarakat, jika gagal untuk menghadapinya akan membawa bencana dan bahkan mengganggu proses pembangunan damai Tiongkok.

Karena itu, dalam proses membuka diri ke dunia luar, Tiongkok telah mengadopsi strategi untuk mencari manfaat dan menghindari bahaya. Tiongkok dengan jelas mendefinisikan globalisasi sebagai globalisasi ekonomi, bukan globalisasi politik.

Tiongkok tidak hanya tidak melepaskan sosialisme, tetapi juga menggunakan keuntungan sosialis untuk memanfaatkan globalisasi neoliberal yang dipimpin Barat dan akhirnya melampaui kapitalisme.

Maka ini membuat Tiongkok menonjol dalam proses globalisasi, membuat sebagian besar rakyat Tiongkok menjadi penerima manfaat globalisasi di negara besar ini.

Sebaliknya jika dibandingkan dengan banyak negara-negara yang juga memeluk globalisasi, tetapi mereka telah mengalami satu krisis demi satu krisis. Seringkali  bukan karena mereka menggunakan modal asing, tetapi bahwa jalur kehidupan ekonomi seluruh negara semuanya dikendalikan oleh modal asing.

Kekayaan rakyat biasa telah dijarah oleh para taipan keuangan Wall Street, dan bahkan beberapa negara telah jatuh ke dalam perang separatis. Misalnya, Yugo-Slavia bekas negara bagian Uni Soviet, Suriah, Yaman, dll., Telah mengalami perpecahan seperti itu dan bahkan perang.

Tiongkok Menolak Politisasi Internet Barat
Tiongkok juga telah mendorongan dengan kuat untuk revolusi Internet, dan telah mengadopsi kebijakan untuk memberi manfaat dan menghindari bahaya dan membimbing kehidupan masyarakat. Menolak upaya Barat mempolitisasi Internet yang menjadikan alat revolusi warna. Sehingga memungkinkan Internet Tiongkok untuk mendapatkan vitalitas di tanah airnya, sangat memperkaya dan memfasilitasi kehidupan rakyat Tiongkok.

Tiongkok telah menjadi satu-satunya negara di dunia yang telah mencapai "one mobile phone, all settled" dan telah mencapai revolusi teknologi cutting edge secara global. Maka ini semua adalah alasan keempat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun