Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Mengapa Kebangkitan dan Kemajuan Tiongkok Bisa dalam Perdamaian?

13 November 2019   21:03 Diperbarui: 13 November 2019   21:10 2772
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: www.beltandroad.news

Perkembangan seperti kapal uap atau (sekitar 100 tahun kemudian) lokomotif bertenaga uap membawa perubahan besar lebih lanjut karena manusia dan barang bisa bergerak dengan jarak yang sangat jauh dalam beberapa jam.

Revolusi Industri 2.0 , dimulai pada abad ke-19 melalui penemuan produksi dengan elektrisasi dalam jalur perakitan. Henry Ford (1863-1947) mengambil gagasan tentang produksi massal dari rumah jagal di Chicago: Babi-babi itu tergantung di ban berjalan dan masing-masing tukang daging hanya melakukan sebagian tugas membantai hewan tersebut.

Henry Ford membawa prinsip-prinsip ini ke dalam produksi mobil dan secara drastis mengubahnya dalam proses. Sementara sebelumnya satu sektor merakit seluruh mobil, sekarang kendaraan diproduksi secara parsial dengan ban berjalan - secara signifikan lebih cepat dan dengan biaya lebih rendah.

Revolusi Industri 3.0 , dimulai pada tahun 70-an di abad ke-20 melalui otomatisasi parsial menggunakan kontrol dan komputer yang dapat diprogram dengan memori. Sejak diperkenalkannya teknologi ini, sekarang kita dapat mengotomatisasi seluruh proses produksi - tanpa bantuan manusia. Contoh yang diketahui dari ini adalah robot yang melakukan urutan terprogram tanpa campur tangan manusia.

Revolusi Industri 4.0 , ditandai dengan penerapan teknologi informasi dan komunikasi untuk industri dan juga dikenal sebagai. Ini dibangun di atas perkembangan Revolusi Industri 3.0. Sistem produksi yang sudah memiliki teknologi komputer diperluas oleh koneksi jaringan dan memiliki digital kembar di Internet.

Ini memungkinkan komunikasi dengan fasilitas lain dan keluaran informasi tentang diri mereka. Ini adalah langkah selanjutnya dalam otomatisasi produksi. Jaringan semua sistem mengarah pada "sistem produksi cyber-fisik" dan karenanya pabrik cerdas, di mana sistem produksi, komponen, dan orang-orang berkomunikasi melalui jaringan dan produksi hampir otonom.

Pengaruh Revolusi Industri Pada Tiongkok
Kembali pada kebangkitan Tiongkok, dari sudut pandang mikroskopis, pengalamanan revolusi industri 4.0, kenaikan ini membawa rakyatnya berpengalaman hidup yang sangat langka. Kebanyakan orang Tiongkok telah mengalami perubahan yang cepat dari peradaban pertanian menjadi peradaban industri, kemudian  menjadi peradaban informasi.

Pada Revolusi Industri 1.0, membuat ekonomi Tiongkok menjadi  hidup dan bergerak kembali. Pada Revolusi Industri 2.0, Tiongkok menjadi cerah. Pada Revolusi Industri 3.0, dalam negeri Tiongkok menjadi terhubung satu sama lain. Sekarang pada Revoulsi 4.0 yang baru mulai, Tiongkok sudah berada di barisan depan dunia dan prospeknya sangat menjanjikan menurut pakar Tiongkok.

Jadi dibandingkan dengan negara-negara Barat dalam sejarah, fitur terbesar kebangkitan Tiongkok adalah perdamaian. Tiongkok tidak berperang dan tidak menjarah sumber daya pihak/negara lain. Dalam kurun waktu relatif singkat dalam sejarah manusia, telah mencapai peningkatan terbesar dalam men-sejahterakan sebagian besar orang terutama rakyatnya.

Tiongkok  juga telah menjadi lokomotif yang menggerakkan pertumbuhan seluruh ekonomi dunia. Selama bertahun-tahun, tim Tiongkok telah berkontribusi 30% melebihi dari pertumbuhan ekonomi musiman dari gabungan jumlah AS dan Eropa.

Seperti apa yang telah kami tulis dipostingan lalu (Konsep Pembanguan Model Tiongkok), kita melihat kembali sejarah kebangkitan negara-negara Barat yang hampir merupakan sejarah kekacauan dan perang. Mereka berkembang ke luar, melakukan kolonialisasi keluar, menjarah kekayaan dan sumber daya orang lain, dan membangun sistem perdagangan dunia yang kondusif bagi dirinya sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun