Sebulan kemudian, Flynn mengajukan pengunduran dirinya kepada presiden, dan keterlibatan Trump dengan "Russiagate" menjadi fokus media AS.
Untuk menanggapi ini, Sekretaris Pers Gedung Putih Sean Spicer berulang kali memanggil reporter, mengatakan bahwa mereka seharusnya tidak menggelengkan kepala lagi. Sean Spicer mengatakan: "Kini kalian sudah mendapatkan Rusia. Jika malam ini Presiden Rusia memakai salad dressing (saos bumbu untuk salad), itu bisa saja sebagai Russian Connection."
Pada bulan Mei tahun ini, Trump tiba-tiba memecat Direktur FBI James Coney, dan mengatakan bahwa dia telah membohongi dan membocorkan informasi.
Coney memberi kesaksian bahwa jaksa agung Trump saat ini, Jenderal Jeff Sessions pernah mengadakan pertemuan pribadi dengan Duta Besar Rusia tahun lalu selama pemilu, tapi dalam Sesi dengar pendapat di Senat telah dibantah.
Pada bulan Mei, "The Washington Post" melaporkan bahwa FBI sedang menyelidiki pertemuan menantu Trump Jared Kushner dengan Duta Besar Rusia dan eksekutif perbankan Rusia tahun lalu selama transisi pemerintah AS. Kushner membantah keras ini.
Pada bulan Juli, "New York Times" melaporkan bahwa putra Presiden Trump, Donald Trump Jr. telah bertemu dengan seorang pengacara Rusia yang memiliki hubungan dengan pemerintah Rusia tahun lalu. Laporan tersebut menyatakan bahwa pengacara tersebut telah menjanjikan kepadanya info intelijen yang bisa menghancurkan kandidat Demokrat. Trump menjadi marah soal ini.
Trump mengatakan: "Saya punya anak laki-laki, dia adalah seorang pemuda yang hebat, dia orang baik. Dia mengadakan pertemuan dengan seorang pengacara dari Rusia. Itu berlangsung dalam waktu yang sangat singkat, dan tidak ada rahasia yang bocor dari pertemuan tersebut. Dan saya pikir ini adalah pertemuan yang mungkin dilakukan oleh kebanyakan orang di bidang politik."
Sejak Trump menjabat presiden , dia tidak dapat mematahkan "kutukan" dan "Russiagate" ini. Setiap kali jika ada pejabat dalam pemerintahan Trump atau bisnis keluarganya ada berhubungan dengan Rusia, maka Kongres AS dan media arus utama AS akan mendramatisasi "Russiagate" secara skala besar, Trump tanpa kompromi akan membantahnya di wawancara TV atau di situs media sosial---Twitter.
Jadi selama enam bulan terakhir ini, dia mengalami masa-masa sulit. Nominasi pejabat resminya masih belum terisi, dia tidak bisa melewati UU, seperti UU layanan kesehatan,  dan perintah eksekutif  (Kepres) ini telah dibatalkan oleh hakim federal, jadi dia merasa tidak enak. Itu sebabnya dia selalu tweet di Twitter, jadi seolah dia memerintah melalui Twitter. Dia juga menjadi musuh media, dan media mainstream (arus utama) tidak akan menyampaikan pesannya.
Sudah bukan menjadi rahasia lagi bahwa pemerintahan Trump tentang Putin. Selama kampanye ketika pemilu tahun lalu, Trump secara terbuka memuji Putin beberapa kali atas kepemimpinannya. Tepat sebelum pelantikannya pada Januari 2017, Trump menulis di Twitter: "Memiliki hubungan baik dengan Rusia adalah hal yang baik, bukan hal yang buruk. Hanya orang "bodoh", atau orang "tolol" yang akan menganggapnya buruk! "
Menurut perhitungan CNN yang berbasis di AS yang dilakukan pada bulan Maret tahun ini, selama tiga tahun terakhir, Trump telah secara terbuka berbicara tentang Putin 80 kali. Karena ini, apakah atau tidak Trump dan Putin memiliki hubungan istimewa menjadi fokus media lainnya