Pada 5 Agustus, penyelidikan "Russiagate" AS meningkat ke tingkat yang lebih tinggi. Laporan mengatakan bahwa jaksa khusus Robert Mueller telah memilih juri agung (grand jury), dan mengeluarkan surat perintah pengadilan untuk penyelidikan atas pertemuan putra tertua Presiden Trump, Donald Trump Jr. dengan seorang pengacara Rusia. Ini berarti bahwa penuntut memiliki bukti yang cukup untuk mempercepat penyelidikan.
Juri agung adalah sekelompok warga biasa yang, yang bekerja di balik pintu tertutup, mempertimbangkan bukti tindak pidana yang potensial yang dituntut jaksa dan memutuskan apakah tuduhan harus diajukan.
BBC Inggris mengatakan: "Jelas bahwa penyelidikan telah mulai berfokus pada tim inti presiden."
Kongres AS dan kaum establishment telah berjalan di sepanjang dua jalur. Salah satunya adalah penyelidikan "Russiagate", dan yang lainnya meningkatkan sanksi terhadap Rusia. Investigasi "Russiagate" lebih memberi pengaruh pada Trump, untuk membuktikan bahwa dia tidak terlibat dengan Rusia, dia harus bertarung melawan Rusia, dan membenci Rusia, dengan kata lain dia harus berdiri di sisi yang sama dengan yang memberikan sanksi kepada Rusia. Â Jadi kedua track ini dilakukan bersamaan.
Pada saat yang sama, Kongres AS juga telah mensensasionalisasikan insiden hacking/peretasan Rusia dalam pemilihan tahun lalu menjadi "Russiagate", dan terus memperkuat penyelidikan terhadap keterlibatan yang diduga tim Trump dengan "Russiagate".
Jadi banyak pengamat luar yang mempertanyakan, apakah kali ini UU sanksi untuk Rusia atau sanksi untuk Trump? Mengapa elite politik AS tidak menyukai Rusia dan Trump?
Trump memberi komentar dihadapan para pendukungnya: "Cerita tentang Rusia adalah sebuah rekayasa total. Kita tidak akan menang karena Rusia. Kita menang karena kamu, itu yang perlu saya kasih tahu."
Sejak Trump menjabat presiden, meskipun ia telah berulang kali membantah "Russiagate" tapi "skandal" ini kian hari terus berkembang.
Pada 29 Desember tahun lalu, Presiden Obama mengumumkan bahwa dia mendeportasi 35 diplomat Rusia, dan memberi sanksi kepada Rusia karena insiden peretasan tersebut.
Sejak itu Demkrat segera bertindak dan menuntut agar FBI menyelidiki tim Trump. Beberapa anggota kongres Demokrat bahkan menyerukan agar proses pemakzulan dimulai.
The "Washington Post" mengungkapkan pada bulan Januari tahun ini bahwa sebelum Michael Flynn mengambil posisinya sebagai Penasihat Keamanan Nasional yang ditunjuk oleh Trump, dia pernah melakukan hubungan telepon dengan Duta Besar Rusia untuk AS -- Sergey Kislyak, yang mengisyaratkan bahwa mereka akan mencabut sanksi terhadap Rusia.