Setelah “Rencana Pembangunan Lima Tahun/ Repelita” pertama Tiongkok terlampaui. Tiongkok mendirikan sistem maufaktur pendahuluan sendiri. Secara berturut-turut di produksi Mobil pertama dan Pesawat udara pertama. Namun, mengembangkan sebuah rudal itu
menguji kekuatan manufaktur dan tingkat pengetahuan ilmiah serta teknologi modern suatu negara. Ini merupakan suatu perjuangan yang bukan main hebatnya.
Di bawah mobilisasi Unit Komisi Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Industri untuk Pertahanan Nasional, yang secara langsung atau tidak langsung berpartisipasi dalam perjuangan ini secara nasional, yang meliputi provinsi dan kota-kota dari 1.400 unit, bersama dengan lebih dari 60 pabrik manufaktur utama yang terlibat dalam berbagai bidang Penerbangan, elektronik, metalurgi, kimia teknik dan industri ringan.
Proyek 1059 ini mengalami kemajuan sesuai dengan yang direncanakan dan diharapkan, dan dapat diluncurkan, tapi suatu yang tidak diharapkan terjadi. Pada 1 Oktober 1959, Khrushchev mengunjungi Tiongkok sekali lagi untuk menghadiri ulang tahun ke-10 berdirinya RRT.
Namun, sangat sulit untuk bisa diprakirakan, saat itu hubungan Sino-Soviet pecah. Pada bulan Juli 1960, pemerintah Soviet tiba-tiba mengumumkan bahwa lebih dari 1.300 ahli teknik yang ditugaskan di Tiongkok akan ditarik dan semua kerjasama yang terkait dengan rudal akan dihentikan.
Meskipun pemerinttah Soviet dapat perintah dengan batasan yang ketat dan meminta teknisi yang ditugaskan di Tiongkok untuk menyimpan rahasia teknologi inti, para ahli Soviet benar-benar memberikan panduan tanpa pamrih dan bantuan dalam proses imitasi Rudal 1059, dengan harapan agar para personil Tiongkok yang berprofesi sama dapat menguasai teknologi manufaktur rudal secepatnya.
Tao Jiaju menceritakan: Personil yang mengkhususkan diri dalam kerahasiaan bertanggung jawab atas para ahli Soviet tersebut, jadi mereka sangat berhati-hati. Terkadang, mereka bisa memberi kami beberapa saran. Dan terkadang mereka tidak mengatakan apa-apa dan kami tidak mau bertanya. Prinsip dari atasannya adalah bahwa jika kita tidak mengajukan pertanyaan maka mereka tidak akan menjawab.
Tapi sekarang, dengan perintah dari Moskow, hampir semua pakar Soviet kembali ke nagaranya dalam waktu hanya semalam, dan pembanguan rudal tersebut dengan segera mandek.
Tao Jiaju menceritakan: Kesulitan apa yang kita hadapi setelah pakar Soviet pergi? Banyak bagian yang diproduksi rusak. Banyak hal yang seharusnya mereka berikan kepada kami tidak ditinggalkan kepada kami.
Pada situasi demikian, Nie Rongzhen mengundang para ahli dari Akademi No.5 Kementerian Pertahanan Nasional seperti Qian Xuesen, Ren Ximin, Tu Sho’e dan Liang Shoupan, dan mengatakan kepada mereka untuk memberi semangat dan percaya diri: “Partai dan Negara percaya pada para ilmu kita sendiri dan yakin bahwa kalian akan berhasil.”
Pada saat-saat paling sulit, kepercayaan “untuk berdiri diatas kaki sendiri (berdikari)” Akademi No.5 Kementerian Pertahan Nasional selalu menjadi daya pendorong spiritual bagi generasi pertama bagi personil-personil proyek kedirgantaraan Tiongkok untuk mengatasi kesulitan dan terus maju.