Sun Jiadong ( 孙家栋) yang kini sebagai kepala designer Akademi No.5 Kementerian Pertahanan Nasional Tiongkok menceritakan: Kamerad Qian Xuesen bersikeras pada ‘Integrasi System Disign’ sebagai design tingkat tinggi dari setiap proyek skala besar. Hanya dengan cara ini tim kami bisa dilatih. Melalui peniruan dan pengalaman peniruan, kita bisa mulai mengembangkan rudal secara independen pada saat itu.
Tepat sekali usaha dan kebijaksanaan yang sungguh-sunguh dari Qian Xuesen terbayar di tahun-tahun itu dalam menarik garis besar organisasi primer dan garis sistematis pengembangan proyek luar angkasa Tiongkok.
Diantara anak-anak muda yang dibina langsung secara pribadi oleh Qian Xuesen, banyak yang berperan sebagai kepala designer atau komando kepala dari proyek rudal, roket, satelit dan pesawat ruang angkasa dalam berbagai ukuran di tahun-tahun berikutnya. Dan mereka justru berkumpul membentuk tulang punggung proyek ruang angkasa Tiongkok selama 60 tahun.
Letjend. Zhang Wentai (张文台) menceritakan, di kemudian hari, pelopor proyek ruang angkasa sebenarnya diajari olehnya. Mereka menjadi tulang punggung yang membangun Tiongkok menjadi negara kedirgantaraan yang kuat. Dari mana asalnya? Mereka semua adalah mahasiswa Qian Xuesen.
Pada tahun 1950an selama periode awal dari RRT, berbagai unit penelitian ilmiah di seluruh negeri Tiongkok berada di tahap awal. Pembinaan peneliti ilmiah oleh negara masih belum terbentuk baik dalam jumlah maupun skalanya. Pakar dan talenta (orang berbakat) masih sangat langka.
Akademi No.5 Kementerian Pertahanan Nasional Tiongkok masih sangat membutuhkan dukungan nasional.
Untuk berkonsentrasi pada pengembangan rudal, Nie Ronzhen mengumpulkan 33 kepala departemen Institut Teknik Militer PLA, Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok, Kementerian Pendidikan dan Universitas Qinghua untuk sebuah pertemuan, meminta mereka untuk mengirim para ahli dan yang berbakat ke Akademi No.5 Kementerian Pertahanan Nasional Tiongkok. Tujuannya untuk menjaring para personil berbakat dari unit-unit penelitian ilmiah lainnya.
Wang Chunhe (王春河) Mantan Menteri Departemen Kebudayaan mengatakan : “Kami tidak bisa memberikan personil berbakat sekarang. Hanya para ahli senior yang bisa digunakan. Dan mereka sangat sibuk. Jika para ahli senior ini dikirim ke sana, bagaimana untuk bisa mendidik bakat yang lain?” Mereka semua menolak dengan alasan itu.
Pada saat-saat yang kritis, Jenderal Chen Geng mengambil alih pimpinan untuk memerintahkan Institut Teknik Militer PLA untuk mentransfer 10 professor dari Akademi No.5 Kementerian Pertahanan Nasional Tiongkok, daftar profesor ini diputuskan oleh Qian Xuesen.
Selain itu, fase pertama siswa Institut Teknik Militer PLA yang lulus akan dikirim ke Akademi No.5 Kementerian Pertahanan Nasional Tiongkok.
Dibawah mobilisasi Chen Geng, Nie Rongzhen berkata: “Cheng Geng melakukan pekerjaannya dengan baik. Coba lihat kalian harus belajar dari dia” demikian sambil berseloroh kata Chunhe. “Dan kemudian semua orang setuju setelah gurauan ini, bagaimana mengirim siswa berbakat dan personil ahli dengan cepat.” Kata Chunhe lebih lanjut.