Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Latar Belakang Tribunal Arbitrase Laut Tiongkok Selatan Filipina dan ASEAN Tidak Memihak

31 Juli 2016   18:09 Diperbarui: 1 Agustus 2016   14:21 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hun Sen mengatakan, lebih satu bulan lalu, duta besar negara tertentu untuk Kamboja mengunjungi  rumah saya, dan mengatakan mereka berharap bahwa Kamboja bisa memberi suara dukungan untuk ASEAN setelah putusan arbitrase dirilis. Saya terus bertanya apa itu yang dimaksud “suara”?

Dubes itu mengatakan kepada saya bahwa itu akan berarti dukungan untuk tribunal internasional.

Saya lalu bertanya, apakah dia sudah tahu hasil dari kasus arbitrase LTS, dan dia mengatakan bahwa Tiongkok akan kalah dan Filipina akan menang.

Hun Sen dengan tegas mengatakan : Ini bukan masalah hukum, itu adalah salah satu politik, dan saya tidak mendukung. (Dengan nada berapi-api...)

hun-sen-pidato-579dda14d49373d511dc4b97.png
hun-sen-pidato-579dda14d49373d511dc4b97.png
Pada Juni 29, PM Hun Sen sekali lagi menunjukkan bahwa hal ini dengan kritikan dalam pidatonya, dengan mengatakan bahwa Dubes Jepang untuk Kamboja telah mengancam untuk campur tangan dalam politik dalam negeri Kamboja dengan membatalkan bantuan ekonomi.

(berselang tidak lama, media Barat ramai dengan berita kerabat Hun Sen yang menyalahgunakan kekuasaan  untuk KKN didalam negeri Kamboja).

Jepang Ingin Menangguk Keuntungan

Pengamat ada yang mengatakan bahwa Jepang telah mengambil pendekatan dua jalur untuk masalah LTS, dengan menggunakan plot rahasia dan terbuka.

Pada 1 Juli 2016, hari pertama mendapat giliran sebagai presiden Dewan Kemanan PBB, Dubes Jepang untuk PBB Korro Bessho mengatakan  dalam konferensi pers, dimana ia menyatakan “keprihatinan yang ekstrim” untuk isu LTS, dan mengatakan bahwa jika ada anggota dewan keamanan membuat permintaan, ia akan mempertimbangkan untuk men-listing isu LTS sebagai topik untuk didiskusikan dalam Dewan Kemananan.

Pada 11 Juli 2016, hasil dari pemilu ke-24 House of Councilors diumumkan yang berkuasa adalah Partai Demokrat Liberal dan Partai Komeito memenangkan lebih dari setengah kursi, sehingga memperkuat kekuasaan mereka dalam Diet.

Setelah pemilu ini, kekuatan untuk mendukung amandemen konstitusi menyumbangkan lebih dari dua per tiga dari kursi Diet, yang berarti bahwa Abe telah melampaui “ambang batas” Diet utuk mengamandemen konstitusi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun