Tony Mark menjadi gelagapan dengan pertanyaan ini berkata: Bisakah saya (lihat) ...... Peta apa itu? I am sorry ... dalam keadaan canggung dan nyengir TM : Tunggu tungu tahan dulu...please... I’m going to hold you to it.
W B : Sumbernya .... sumber dari Pemerintah AS. Saya anggap itu dari Deplu dan ....yeahhh (The source….source is from the United States Government. I assume its from the State Department and…yeaah)
M T : But you’re referring to Taiping? Is that the ….. (apa yang Anda mengacu pada Taiping? Itu adalah ...... )
W B : Yes.
M T : Lihatlah. Keputusan itu cukup jelas, dalam dekripsi itu dinyatakan apakah itu adalah sebuah pulau dan apakah batu karang. Saya hanya akan merujuk itu kepada Anda ke definisi hukumnya. Saya mengerti.... dan bisa diperdebatkan. ( untuk mengalihkan ketegangan...)
Marilah kita mengutip sebuah lagu? I am a rock and I am an island. Lagu yang bagus.... tapi ini tidak terkait dengan diskusi ini. (Look, the decision was quite clear, in it description of what is an island and what is a rock. So I would just refer you to its legal definition. I can read …. Arguably).
Does it really quote the song? I am a rock, and I am an island. Great song, by the way, but unrelated to this discussion.)
Zheng Yongnian, Dierector of the East Asian Institute National University of Singapore, mengatakan : Kasus arbitrase lTS bukan tentang hukum sejak awal. Sudah tentang politik. Ini adalah manipulasi politik. Ini tidak ada hubungannya dengan hukum. Saya pikir itu adalah salah tafsir bagi banyak orang yang melihat ini hanya sebagai masalah hukum sekarang.
Kamboja Tidak Mendukung
Pada 20 Juni 2016, PM Kamboja Hun Sen mengungkapkan selama upacara wisuda pada Cambodian National University of Management, bahwa ada duta besar di Kamboja dari negara tertentu di luar ASEAN menekan Kamboja dan negara-negara ASEAN lainnya.