Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Peluang AS Mengacaukan Situasi Kawasan Laut Tiongkok Selatan Diragukan Berhasil

10 Juni 2016   11:34 Diperbarui: 10 Juni 2016   11:44 427
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Selain itu, Tiongkok juga telah mengusulkan banyak pelaksanaan kerjasama, yang kebetulan juga menawarkan tujuan jangka panjang : seperti bagaimana untuk lebih meningkatkan infrastruktur; bagaimana memperkuat kerjasama praktis dalam semua aspek; serta bagaimana menciptakan landasan bagi perkembangan pesat Asia untuk masa yang akan datang.

Tampaknya banyak negara yang telah meliaht hal ini, namun masih merasa tidak nyaman bagi mereka untuk secara terbuka membuat pernyataan pada saat ini.

Saat ini, AS dan Jepang dengan ikut intervensi di Laut Tiongkok Selatan, dan tindakan yang sering dilakukan Filipina mengakibatkan situasi Laut Tiongkok Selatan terus meningkat, tetapi Brunei, Kamboja dan Laos telah mencapai konsensus dengan Tiongkok mengenai isu-isu Laut Tiongkok Selatan.

Analis dan pengamat melihat ini memiliki makna demontratif, dan dapat membantu mempromosikan  resolusi damai untuk isu-isu Laut Tiongkok Selatan.

Brunei dan Laos melihat cara menyelesaikan masalah ini dengan negoasiasi bagi para pihak yang terlibat langsung yang paling cocok. Dan ini sangat penting mengingat Laos adalah ketua ASEAN pada putaran kali ini, dan ketua putaran ini memiliki peran khusus untuk menempatkan desain agenda dan isu-isu  terkait dalam memimpin.

Misalnya kini telah menekankan efek dari: “Deklarasi Kode Etik di Laut Tiongkok Selatan” tidak bisa diabaikan, dan pada kenyataan ini bisa berupa pelajaran/kuliah bagi Filipina atas pengajuan banding unilateral.

Padahal Kamboja dan Laos juga memiliki klaim di Laut Tiongkok Selatan, mereka mempunyai sudut pandang yang sangat kuat. Tapi mereka berharap masalah ini dapat diselesaikan secara damai melalui negosiasi dan konsultasi. Mereka tampaknya sangat jelas untuk hal ini dan tidak mau diperlatan dan dijadikan sanderaan.

Mereka juga menginginkan agar kekuatan ekstra-regional (AS) harus memainkan peran yang kostruktif, tapi sebaliknya tampaknya kekuatan ekstra-regional mengkhawatirkan suasana Laut Tiongkok Selatan tidak kacau, sehingga mereka perlu datang untuk mengganggu.

Jadi analis dan pengamat menganggap tercapainya konsensus yang luas antara tiga negara tersebut memiliki makna penting, signikfikansi praktis.

Isu Laut Tiongkok Selatan mempunyai sejarah panjang. Apakah itu Tiongkok, negara-negara di kawasan ini, atau Rusia, India atau negara-negara utama di luar kawasan ini, konflik di Laut Tiongkok Selatan jalas akan merupakan sesuatu yang tidak seorangpun ingin melihatnya.

Tampaknya Tiongkok menginginkan konflik Laut Tiongkok Selatan dicari solusi baru seperti apa yang banyak dinyatakan oleh pihak resmi pemerintahannya. Diharapkan semua pihak bisa berdampingan dalam laut biru yang luas dari Laut Tiongkok Selatan ini bisa ditemukan perkembangan umum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun